Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Sejarah Bakpia, Kue Asli China yang Kini Jadi Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Kompas.com - 11/09/2021, 20:12 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Bakpia merupakan oleh-oleh terkenal dari Yogyakarta. Kue tradisional ini menjadi buruan wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta. 

Terdapat berbagai macam varian bakpia yang bisa dipilih, mulai dari kacang hijau hingga durian. 

Sebetulnya bagaimana sejarah bakpia hingga menjadi menjadi oleh-oleh terkenal khas Yogyakarta? 

Baca juga:

Berikut Kompas.com kumpulkan15 fakta bakpia yang menarik untuk diketahui.

1. Bakpia berasal dari China

Mengutip dari "Kuliner Yogyakarta - Pantas Dikenang Sepanjang Masa" oleh Murdijati Gardjito, dkk terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, bakpia sebetulnya berasal dari China.

Dalam bahasa Tiongkok, bakpia disebut dengan 'tou luk pia' yang berarti kue pia kacang hijau. Namun ada pula yang menyebut bahwa bakpia berasal dari kata 'bak' dan 'pia'.

Bak sendiri berarti daging babi, sedangkan pia adalah kue yang terbuat dari tepung. Jadi, secara harfiah, bakpia adalah kue yang terbuat dari tepung berisi daging babi. 

Ilustrasi bakpia pathok. SHUTTERSTOCK/ ijp2726 Ilustrasi bakpia pathok.

2. Penemu bakpia di Yogyakarta

Mengingat bahwa penduduk Indonesia, khususnya Yogyakarta beragam Islam, maka daging yang semulanya melekat pada bakpia diganti oleh kacang hijau. 

Penemu bakpia kacang hijau ini adalah Kwik Sun Kwok, yang konon merupakan pemilik Bakpia Pathok 75. 

Kwin Sun Kwok mulai menjual bakpia kacang hijau ini pada tahun 1948. Namun kala itu bakpia masih dikemas menggunakan besek dan belum diberi nama atau merek. 

Baca juga: Resep Bakpia Isi Kacang Hijau, Teksturnya Lembut di Mulut

Sementara itu, pada tahun 1980 mulai muncul kemasan bakpia dengan label atau merek. Sejak saat itulah bakpia juga mulai dikenal oleh masyarakat. 

3. Mengenal Kampung Pathuk

Kampung Pathuk di Yogyakarta dikenal sebagai sentral industri bakpia. Di sebut demikian, sebab bakpia pertama kali dibuat di kampung ini.

Selain itu, terdapat pula banyak pembuat bakpia di kampung Pathuk. Baik dari skala besar hingga industri rumahan. 

Baca juga: Resep Bakpia Kumbu Hitam, Bisa Jadi Obat Kangen Yogyakarta

 

 

4. Sejarah Bakpia Pathok 25

Bakpia Pathok 25 adalah salah satu gerai bakpia terkenal di Yogyakarta.

Ahmad Sudrajat, supervisor Bakpia Pathok 25 menyebut bahwa gerai bakpia ini tumbuh bersama dengan bakpia 75.

Namun, dulu nama yang dipakai ialah Bakpia 38, bukan merek yang dikenal sekarang.  

"Dulu, pada awal sekali Bakpia Pathok 25 itu namanya Bakpia 38. Dibuatnya oleh generasi pertama yaitu mamanya Pak Angling, Tan Aris Nio," jelas Ahmad kepada Kompas.com (31/08/2021).

Ilustrasi bakpia pathok 25. KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi bakpia pathok 25.

5. Pemiliha angka 25 sebagai merek 

Kepada Kompas.com Ahmad juga menjelaskan bahwa pemilihan angka 25 sebetulnya tidak ada alasan khusus.

Menurutnya angka ini dipilih karena penyebutannya berbeda dengan angka 20-an lainnya. 

"Karena 25 itu dalam filosofi Jawa berbeda dengan angka lain. Kalau 20 kan rongpuluh, selikur, rolikur, telulikur, patlikur, nemlikur, pitulikur, wolulikir, songolikur. Kan semua ada angka dasarnya, tapi kalau 25 bukan limolikur, tapi selawe. Nah itulah yang mendasari pemilihan angka 25," ungkap Ahmad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com