KOMPAS.com - Ada beberapa jenis tahu yang biasa dimasak oleh masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya ialah tahu biasa dan tahu sutra.
Walau tampilannya hampir mirip, tahu sutra dan tahu biasa sebetulnya berbeda. Jika diamati dan diraba lebih jeli, tahu sutra cenderung lebih lembut daripada tahu biasa.
Selain hal itu, masih ada beberapa perbedaan lain antara tahu sutra dan tahu biasa. Berikut penjelasannya seperti dilansir dari The Spruce Eats, The Kitchn, dan Serious Eats.
Baca juga: Cara Simpan Tahu Sutra Sisa, Rendam dengan Air Dingin
Baik tahu biasa atau tahu sutra, sama-sama terbuat dari kacang kedelai. Namun proses pembuatannya berbeda.
Tahu biasa umumnya dibuat dengan cara memeras susu dari kacang kedelai lalu dipadatkan menggunakan bahan penggumpal.
Beberapa bahan penggumpal yang umum digunakan ialah asam asetat dan GDL (Glucona Delta Lactone), yaitu cairan dari sisa pembuatan tahu sebelumnya.
Baca juga: Resep Tahu Susu Kedelai Rumahan, Lembut Seperti Tahu Susu Lembang
Sementara, proses pembuatan tahu sutra tidak memerlukan pengepresan kedelai. Sebaliknya, susu kedelai justru dipadatkan pada tahap dan wadah terakhir.
Selain itu, bahan penggumpal yang digunakan untuk membuat tahu sutra pun sangat rendah, sekitar 0,2-0,3 dari jumlah susu kedelainya.
Baca juga: Cara Membuat Tahu Susu Lumer Khas Jombang
Jika diraba, tekstur tahu biasa dan tahu sutra akan terasa berbeda. Tahu sutra umumnya memiliki tekstur yang lebih lembut daripada tahu biasa.
Walau begitu, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tahu sutra yang lembut biasanya mudah hancur dan pecah saat diolah.
Sementara, tahu biasa tidak mudah pecah atau hancur karena teksturnya lebih padat.
Baca juga: Cara Simpan Tahu Sutra Sisa, Rendam dengan Air Dingin