Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2020, 18:18 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa hal perlu kamu perhatikan jika ingin memulai berkebun sendiri di rumah. Khususnya jika ingin berkebun aneka sayuran yang akan kamu konsumsi sendiri nantinya.

Baca juga: Tips Tanam Sayuran dengan Metode Hidroponik di Ruangan Tertutup, Cocok untuk Anak Kos

Sita Pujianto, praktisi urban farming dan petani kota telah berkebun di rumahnya sejak 2013 lalu.

Sita menanam tanaman dengan perlakuan organik, menghasilkan sayuran yang cenderung lebih aman dari yang biasa ditemukan di pasar dan supermarket.

Sita menjadi pembicara dalam acara Environmental Week Rancang Bangun Kebun Urban: Kebaikan Aktivitas Berkebun untuk Tatanan Warga Kota yang Lebih Baik yang diselenggarakan IDEA dan #SAYAPILIHBUMI, Sabtu (4/7/2020).

Berikut ini beberapa tips mulai berkebun di rumah sendiri menurut Sita.

1. Observasi sinar matahari

Sinar matahari jadi salah satu hal yang krusial dalam pertumbuhan tanaman. Maka dari itu kamu perlu mengetahui area mana di rumahmu yang mendapat sinar matahari paling baik.

“Sinar matahari yang berlimpah di mana sih? Berarti di sana ada sumber makanan untuk tanaman agar bisa tumbuh dengan baik,” kata Sita.

Rumah Sita sendiri menghadap ke selatan. Sehingga sulit baginya untuk mendapat sinar matahari yang melimpah.

Baca juga: Rumah Kurang Kena Sinar Matahari? Jangan Urung Berkebun, Ini Tipsnya

Untuk mengakalinya, Sita banyak menggunakan talang air yang ditempatkan agak menjorok ke luar dari balkon rumahnya.

Karena ditempatkan agak menjorok, membuat talang tersebut bisa mendapat sinar matahari yang cukup daripada ketika ditempatkan di balkon.

Ilustrasi menanam cabai di dalam pot. SHUTTERSTOCK/OLGA KORICA Ilustrasi menanam cabai di dalam pot.

2. Pastikan sumber air tersedia

Selain sinar matahari, sumber air juga jadi hal yang penting untuk tanaman. Sita menyarankan pemanfaatan grey water atau air bekas terutama di musim kemarau. Pastika grey water yang digunakan tidak mengandung bahan kimia.

“Misalnya air bekas rebusan sayur, air cucian beras, air AC, itu saya tampung buat menyiram tanaman,” papar Sita.

Selain itu kamu juga bisa menggunakan air hujan. Kamu bisa membuat fasilitas penampungan air hujan agar bisa dengan maksimal menampung air hujan untuk mengairi kebun sayuran milikmu.

3. Pilih tanaman jenis rambat

Selanjutnya, jika kamu menanam di area balkon atau rooftop yang tak memiliki naungan di atasnya Sita menyarankan untuk banyak menanam tanaman jenis rambat.

Tanaman rambat ini bisa dimanfaatkan untuk mengurangi sinar matahari yang berlebihan di waktu tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com