Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Fisioterapi UMM: Ini Cara Mengatasi Saraf Kejepit

Kompas.com - 08/10/2023, 15:53 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seseorang bisa saja mengalami saraf kejepit, atau kondisi di mana terjadi tekanan pada saraf oleh jaringan-jaringan sekitar. Contohnya oleh otot, tulang atau ligamen.

Tentu hal ini bisa terjadi pada persarafan tulang belakang. Sedang efeknya bisa didapati nyeri menjalar di leher, lengan, pinggang, kaki, dan beberapa tempat lainnya.

Untuk itu, jika terjadi saraf kejepit maka dibutuhkan tips atau cara mengatasi saraf kejepit.

Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (8/10/2023), dosen Fisioterapi UMM, Siti Ainun Ma'rufa, S.Ft., Ftr., M.Sc., memberikan penjelasannya.

Baca juga: Akademisi UMM Beberkan Pentingnya Informasi pada Kemasan Produk

Dikatakan, penyebab saraf kejepit adalah pertambahan usia yang membuat kelenturan tulang belakang berkurang.

Bahkan seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang juga bisa menipis, hal ini bisa beresiko menyebabkan gesekan antar tulang hingga menjepit saraf.

Sedang penyebab lainnya yakni trauma seperti kecelakaan, cedera olahraga, dan terjatuh.

"Selain itu, kondisi obesitas, postur tubuh yang tidak tepat ketika beraktivitas dan melakukan gerakan secara terus-menerus juga menjadi faktor risiko saraf kejepit," ujarnya, dikutip dari laman UMM.

Untuk gejala saraf kejepit ialah nyeri menjalar. Namun tidak jarang diiringi dengan kesemutan, rasa terbakar, mati rasa, hingga lemahnya otot di bagian tubuh yang mengalami saraf terjepit.

Cara mengatasi saraf kejepit

Ia menjelaskan ada latihan fisioterapi yang bisa dilakukan pada penderita sarat kejepit. Latihan ini bisa meringankan rasa nyeri. Yakni dengan melakukan stretching (peregangan) juga strengthening (penguatan).

"Gerakan tersebut meliputi knee to chest stretching, glutes bridging, pelvic tilting, leg raise dan lain-lain. Selain itu, kompres dingin dan hangat juga bisa diberikan pada area nyeri yang dirasakan," jelas dia.

Sementara dalam beberapa kasus, penderita saraf kejepit harus menjalani rangkaian pemeriksaan penunjang terlebih dahulu untuk mendapatkan diagnosis.

Terapi farmakologi juga biasa diberikan pada pasien untuk mengurangi gejala nyeri.

"Akan tetapi pada kondisi yang lebih parah, ditemukan penjepitan saraf karena hernia nucleus pulposus atau spondilolistesis yang menyebabkan kondisi tulang belakang bergeser dari posisi normal. Maka tindakan operatif akan diberikan pada kasus ini," jelasnya.

Meski demikian, saraf kejepit ternyata bisa terjadi berulang. Untuk itu, menjaga gaya hidup sehat mutlak harus dilakukan.

Sedang cara mengatasi saraf kejepit lainnya ialah dianjurkan pada penderita untuk membiasakan duduk dan berdiri dengan postur yang baik.

Baca juga: Dosen FH UMM: Ini Pertimbangan Pidana Kasus Penganiayaan Anak di Cilacap

Serta melakukan pola hidup sehat untuk menjaga berat badan ideal dan olahraga dengan teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com