Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor: IPB Sudah Lakukan Tidak Wajib Skripsi sejak 2019

Kompas.com - 31/08/2023, 14:42 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof. Arif Satria mengaku tidak mewajibkan skripsi kepada para mahasiswa sudah sejak 2019.

Untuk itu, IPB sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang baru dirilis oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Lagi, Nadiem: Bisa Bentuk Proyek dan Lainnya

Meski tidak mewajibkan skripsi pada mahasiswa sejak 2019, tugas akhir tetap ada.

"Dan mahasiswa bisa memilih business plan, laporan project lapangan, magang atau riset," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Dia menyebutkan, kebijakan Kemendikbud Ristek yang baru cocok dengan apa yang selama ini dijalankan di IPB.

Kebijakan ini, kata dia, memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi untuk mengatur sendiri kegiatan akademik.

Walaupun demikian, tugas akhir dengan menulis laporan seperti skripsi ini masih diperlukan.

"Karena skill komunikasi tulisan merupakan skill yang diperlukan sekarang dan masa depan," jelas dia.

Untuk diketahui, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim membuat aturan baru terkait kelulusan mahasiswa S1 atau D4.

Baca juga: Gagal Kuliah di Jurusan Kedokteran, Rahmat Justru Dapat Beasiswa di AS

Nantinya, mereka tidak lagi wajib skripsi sebagai syarat kelulusan kuliah.

Aturan itu tertuang dalam Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Nadiem mengaku, tugas akhir tidak hanya skripsi, tetapi bermacam-macam.

Baca juga: Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Lagi? Ini Gantinya Kata Mendikbud

"Bisa bentuk prototipe dan proyek, dan bentuk lainnya. Tidak hanya skripsi atau disertasi. Bukan berarti tidak bisa tesis atau disertasi, tetapi keputusan ini ada di masing-masing perguruan tinggi," ujar Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com