Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

4 Peran Guru BK bagi Gen Z di Sekolah Cikal, dari Fasilitasi Pemilihan Jurusan hingga Layanan Responsif

Kompas.com - 15/05/2023, 17:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Psikolog, Psikolog Klinis Anak, dan Konselor Anak serta Remaja di Sekolah Cikal Rendra Yoanda mengatakan, peran konselor sekolah pada masa pendidikan generasi X dan Y sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi para remaja.

Sebab, setiap kali remaja menemui guru bimbingan konseling (BK) atau konselor pada masa itu, berarti remaja telah melakukan kesalahan dan/atau memungkinkan menerima sanksi.

Belajar dari refleksi itu, Sekolah Cikal membuat para remaja gen Z lebih antusias berkunjung dan berbincang dengan konselor anak. Sebab, saat ini, kepedulian remaja terhadap kesehatan mentalnya semakin tinggi.

“Adanya pergeseran pola pikir bisa jadi merupakan indikasi adanya kepedulian generasi pelajar sekolah menengah atas (SMA) terhadap kesehatan mentalnya,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (15/5/2023).

Rendra mengatakan, para gen Z mencoba mengakses berbagai layanan yang tersedia untuk membantu atau memfasilitasi mereka dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup.

Baca juga: Orangtua, Ini 3 Alasan Anak Usia Dini Perlu Sekolah dari Rumah Main Cikal

“Jika keputusan yang diambil tidak sejalan, misal dengan nilai hidup atau values mereka, ada potensi masalah atau isu kesehatan mental yang akan muncul dari keputusan tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, dalam proses pendidikan, para murid akan menjalani fase penemuan minat, bakat, dan pemilihan jurusan atau kampus sebagai titik lanjutan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Dalam hal ini, sekolah memiliki andil berkolaborasi bersama orangtua untuk memberikan pendampingan dan dukungan secara penuh melalui lini bimbingan konseling bersama konselor/guru BK.

4 peran guru BK bagi Gen-Z masa kini

Rendra yang merupakan Koordinator Program Pengembangan Diri Sekolah Cikal mengatakan, terdapat empat peranan guru BK dalam pendampingan minat, bakat, dan juga pendampingan pemilihan jurusan serta kampus yang mengacu pada Panduan Bimbingan Konseling Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Lahirkan Pribadi Unggul Masa Depan, Sekolah Cikal Terapkan Pendidikan Berbasis Kompetensi

1. Hadirkan layanan perencanaan dan peminatan

Layanan perencanaan dan pemetaan individual adalah peran konselor untuk mendampingi dan menjadi partner diskusi terhadap pemilihan karir anak dan remaja.

Dengan peran ini, para konselor akan memfasilitasi para murid dengan kebutuhan khusus untuk merumuskan program pendidikan individual (PPI).

Rendra mengatakan, layanan ini memberi bimbingan karier. Khusus di Cikal, bimbingan karier dibangun secara bertahap sejak SD dan seringkali terintegrasi dengan sesi-sesi kelas personal and social education (PSE), khususnya dalam memfasilitasi murid-murid mengenali diri secara utuh.

“Selain perencanaan karier, konselor bisa memfasilitasi perumusan kurikulum atau program pendidikan individu khusus untuk anak dengan kebutuhan khusus melalui Pendidikan Inklusi Cikal,” jelasnya.

Baca juga: 5 Keunggulan Sekolah Cikal Surabaya, Sekolah Swasta Berbasis Kompetensi dan Pendekatan Personalisasi

Rendra menambahkan, pendampingan atau bimbingan karier tidak hanya mencakup keinginan murid terkait profesi, tetapi juga mencakup nilai dan tujuan hidup yang dimatangkan secara bijaksana.

“Di bimbingan karier anak, terdapat kemampuan mengenali diri, khususnya dalam aspek nilai (values) dan tujuan (goals) hidup akan membantu murid-murid dalam membuat perencanaan hidup yang matang dan bijaksana, tidak mudah terbawa arus,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com