Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Orangtua, Ini 3 Alasan Anak Usia Dini Perlu Sekolah dari Rumah Main Cikal

Kompas.com - 03/04/2023, 15:54 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memberikan pendampingan dan pendidikan yang tepat bagi anak-anak sejak usia dini, dapat dilakukan dengan menyekolahkan mereka.

Sekolah di usia dini sangat direkomendasikan bagi anak-anak, khususnya untuk optimalisasi perkembangan diri di masa keemasan mereka sejak usia 0-6 tahun (golden age).

Bagi orangtua muda, menyekolahkan anak sejak bayi telah menjadi salah satu opsi yang dipilih untuk mendukung pengembangan diri anak dan kecerdasannya.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Pemuda Indonesia, SCG Gelar Sesi Pengembangan Diri

Pendidikan anak usia dini di Rumah Main Cikal dimulai dari usia 6 bulan-4 tahun. DOK. Rumah Main Cikal Pendidikan anak usia dini di Rumah Main Cikal dimulai dari usia 6 bulan-4 tahun.

Pendidik Rumah Main Cikal yang juga merupakan Ahli Bidang Pendidikan Anak Usia Sini (PAUD) Christopora Intan Himawan Putri mengatakan, menyekolahkan anak sejak usia dini secara esensial dapat direkomendasikan sejak usia bayi hingga usia pre-kindergarten (pre-kindie) dengan tiga pertimbangan.

Ingin tahu apa saja? Berikut tiga alasan anak usia dini perlu mendapatkan pendidikan sekolah di Rumah Main Cikal.

1. Memenuhi kebutuhan sosialisasi sejak dini

Intan menyebutkan bahwa seiring anak berkembang, maka mereka juga semakin ingin bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Memenuhi keinginan tersebut, kata dia, orangtua muda dengan anak usia dini dapat mulai mempertimbangkan menyekolahkan anak.

Baca juga: Kapan Usia Anak Siap Berpuasa?

“Seiring bertambahnya usia anak, kebutuhan untuk bersosialisasi anak dengan teman sebayanya dapat menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk “bersekolah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anaknya sejak dini tidak hanya diperuntukkan bagi orangtua yang bekerja penuh waktu (full time), tetapi juga orangtua yang membutuhkan mitra untuk tumbuh kembang anak.

Rumah Main Cikal berikan ruang untuk sosialisasi anak usia dini dengan sebayanya melalui pendekatan Play-Based Learning.
DOK. Rumah Main Cikal Rumah Main Cikal berikan ruang untuk sosialisasi anak usia dini dengan sebayanya melalui pendekatan Play-Based Learning.

2. Menghadirkan rutinitas terarah saat orangtua bekerja

Sebagai pendidik yang mengajar di jenjang Rumah Main Cikal Lebak Bulus, Intan menjelaskan, lini pendidikan terstruktur sangat disarankan bagi anak yang diarahkan mengenyam pendidikan anak usia dini.

Hal tersebut, utamanya diperlukan bagi anak yang tidak memiliki rutinitas belajar dan bermain yang terarah. Apalagi, dengan kondisi orangtua yang sibuk bekerja.

“Jika kedua orangtua bekerja kemudian anak diasuh dengan bantuan kakek atau nenek atau pengasuh lainnya serta tidak memiliki rutinitas yang terarah, alangkah baiknya anak dapat disekolahkan sejak dini agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya,” ucap Intan.

Baca juga: Komunikasi Anak berdasarkan Usia Tumbuh Kembang

Rumah Main Cikal selalu melibatkan orangtua dalam berbagai sesi parenting workshop sehingga pengembangan diri anak usia dini di rumah dan di sekolah sejalan. 

DOK. Rumah Main Cikal Rumah Main Cikal selalu melibatkan orangtua dalam berbagai sesi parenting workshop sehingga pengembangan diri anak usia dini di rumah dan di sekolah sejalan.

3. Membangun pondasi kepercayaan diri anak dan kemandirian

Intan menyebutkan bahwa alasan ketiga yang bisa menjadi pertimbangan menyekolahkan anak adalah untuk membangun pondasi kepercayaan diri anak.

Di Rumah Main Cikal, kata dia, anak-anak mulai dibangun kepercayaan dirinya sejak jenjang bayi-bayi (6 bulan-12 bulan) dan adik-adik (12 bulan-24 bulan).

Sekolah sejak dini dengan pendekatan Play-Based Learning di Rumah Main Cikal dukung kemandirian anak sejak usia bayi-bayi hingga pre-kindie. DOK. Rumah Main Cikal Sekolah sejak dini dengan pendekatan Play-Based Learning di Rumah Main Cikal dukung kemandirian anak sejak usia bayi-bayi hingga pre-kindie.

“Tak hanya itu, menyekolahkan anak sejak dini juga secara perlahan dapat mengajarkan anak akan kemandirian untuk secara mandiri belajar bersama teman sebaya dan tante atau om guru (panggilan hangat para pendidik di Rumah Main Cikal) saja di dalam kelas,” jelasnya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com