KOMPAS.com - Memberikan pendampingan dan pendidikan yang tepat bagi anak-anak sejak usia dini, dapat dilakukan dengan menyekolahkan mereka.
Sekolah di usia dini sangat direkomendasikan bagi anak-anak, khususnya untuk optimalisasi perkembangan diri di masa keemasan mereka sejak usia 0-6 tahun (golden age).
Bagi orangtua muda, menyekolahkan anak sejak bayi telah menjadi salah satu opsi yang dipilih untuk mendukung pengembangan diri anak dan kecerdasannya.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Pemuda Indonesia, SCG Gelar Sesi Pengembangan Diri
Pendidik Rumah Main Cikal yang juga merupakan Ahli Bidang Pendidikan Anak Usia Sini (PAUD) Christopora Intan Himawan Putri mengatakan, menyekolahkan anak sejak usia dini secara esensial dapat direkomendasikan sejak usia bayi hingga usia pre-kindergarten (pre-kindie) dengan tiga pertimbangan.
Ingin tahu apa saja? Berikut tiga alasan anak usia dini perlu mendapatkan pendidikan sekolah di Rumah Main Cikal.
Intan menyebutkan bahwa seiring anak berkembang, maka mereka juga semakin ingin bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Memenuhi keinginan tersebut, kata dia, orangtua muda dengan anak usia dini dapat mulai mempertimbangkan menyekolahkan anak.
Baca juga: Kapan Usia Anak Siap Berpuasa?
“Seiring bertambahnya usia anak, kebutuhan untuk bersosialisasi anak dengan teman sebayanya dapat menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk “bersekolah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/4/2023).
Kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anaknya sejak dini tidak hanya diperuntukkan bagi orangtua yang bekerja penuh waktu (full time), tetapi juga orangtua yang membutuhkan mitra untuk tumbuh kembang anak.
Sebagai pendidik yang mengajar di jenjang Rumah Main Cikal Lebak Bulus, Intan menjelaskan, lini pendidikan terstruktur sangat disarankan bagi anak yang diarahkan mengenyam pendidikan anak usia dini.
Hal tersebut, utamanya diperlukan bagi anak yang tidak memiliki rutinitas belajar dan bermain yang terarah. Apalagi, dengan kondisi orangtua yang sibuk bekerja.
“Jika kedua orangtua bekerja kemudian anak diasuh dengan bantuan kakek atau nenek atau pengasuh lainnya serta tidak memiliki rutinitas yang terarah, alangkah baiknya anak dapat disekolahkan sejak dini agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya,” ucap Intan.
Baca juga: Komunikasi Anak berdasarkan Usia Tumbuh Kembang
Intan menyebutkan bahwa alasan ketiga yang bisa menjadi pertimbangan menyekolahkan anak adalah untuk membangun pondasi kepercayaan diri anak.
Di Rumah Main Cikal, kata dia, anak-anak mulai dibangun kepercayaan dirinya sejak jenjang bayi-bayi (6 bulan-12 bulan) dan adik-adik (12 bulan-24 bulan).
“Tak hanya itu, menyekolahkan anak sejak dini juga secara perlahan dapat mengajarkan anak akan kemandirian untuk secara mandiri belajar bersama teman sebaya dan tante atau om guru (panggilan hangat para pendidik di Rumah Main Cikal) saja di dalam kelas,” jelasnya.