Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Apresiasi Kepala Sekolah Penggerak Pontianak dan Kubu Raya

Kompas.com - 25/10/2022, 07:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengapresiasi para Kepala Sekolah Penggerak, karena telah menerapkan sejumlah program Merdeka Belajar yang butuh usaha ekstra.

Dia mengaku, menjadi Sekolah Penggerak bukan suatu hal yang mudah, karena membutuhkan keberanian dalam menghadapi kerumitan dan tantangan.

Baca juga: 2 Sekolah Kedinasan Tidak Gunakan Syarat Tinggi Badan, Ini Dia

Untuk itu, Nadiem menyampaikan terima kasih kepada para Kepala Sekolah Pengerak yang telah mampu menggerakkan warga sekolah untuk brsana-sama mengimplementasikan paradigma baru di sekolahnya.

"Saya ucapkan apresiasi, terima kasih kepada bapak ibu kepala sekolah yang telah menjadi garda terdepan perubahan. Terima kasih bapak ibu sudah berani meluncurkan paradigma baru dalam pembelajaran," ucap Nadiem saat diskusi dengan Kepala Sekolah Penggerak Pontianak dan Kubu Raya di SDN 28 Pontianak Utara, Senin (24/10/2022).

Saat berdiskusi, dia mengaku, paradigma Sekolah Penggerak sebagai sekolah favorit adalah kesalahan persepsi.

"Kami memilih Sekolah Penggerak bukan berdasarkan bagusnya sekolah tersebut, tetapi dari kemauan kepala sekolah dan guru-gurunya untuk melakukan perubahan," ucap dia.

Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Pontianak, Kiswanti mengaku bangga karena meski sekolahnya masih menumpang di gedung SMP lain, tetapi sekolah yang dipimpinnya terpilih menjadi Sekolah Penggerak Angkatan I dari Kota Pontianak.

"Saat ini kami menumpang pada SMP Negeri 2 karena gedung sekolah kami sedang direnovasi, tetapi saya bersyukur sekolah kami bisa terpilih menjadi Sekolah Penggerak dan mengimplementasikan berbagai program Merdeka Belajar," ujar Kiswanti.

Baca juga: Mendikbud: Program Merdeka Belajar di Kalbar Sudah Dirasakan Para Guru

Kemudian, dalam mengimplementasikan Sekolah Penggerak, Kemendikbudristek memberikan bantuan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung berbagai program pembelajaran.

"Kami utamakan bantuan TIK diberikan kepada sekolah-sekolah yang fasilitasnya belum ada," tegas dia.

Praktik baik Sekolah Penggerak

Kepala Sekolah SDN 28 Pontianak Utara, Heryaningsih mengapresiasi kebijakan Sekolah Penggerak yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Baginya, sejak menjadi Sekolah Penggerak pembelajaran di sekolah terasa lebih menyenangkan.

"Guru dan siswa menjadi lebih banyak terlibat di dalam projek, dan anak-anak semakin senang karena belajarnya tidak hanya di kelas tetapi menggunakan tempat lainnya seperti perpustakaan," ucap perempuan yang akrap disapa Ning ini.

Baca juga: 5 Negara Terdamai dan Rekomendasi Kampus Terbaiknya

Lanjut Ning menyatakan, Program Sekolah Penggerak membuat sekolahnya semakin mempunyai nilai tambah karena adanya pelajaran bahasa Inggris yang dimulai sejak kelas 1 SD.

"Ini menjadi poin tambahan bagi sekolah kami, karena di sekolah lain yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka maka belum ada pelajaran bahasa Inggris di sekolahnya, sehingga para orang tua banyak yang ingin menyekolahkan anaknya di tempat kami," tutur Ning.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com