Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unpad Sebut Penularan HIV AIDS Dulu dan Sekarang Alami Perubahan

Kompas.com - 25/09/2022, 10:47 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penularan HIV AIDS sebenarnya bisa dicegah dengan beberapa cara. Seperti menghindari penggunaan narkoba.

Selain itu pencegahan penularan HIV AIDS juga bisa dengan tidak bergonta-ganti pasangan atau melakukan praktik seks aman dan melakukan tes HIV secara rutin serta berbagai langkah pencegahan lainnya.

Selama ini pemerintah juga terus melakukan edukasi ke masyarakat terkait langkah-langkah untuk mencegah penularan HIV AIDS.

Menurut Ahli Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dr. Teddy Hidayat, pengendalian HIV/AIDS terus mengalami tantangan.

Baca juga: Simak Tips Bangun Pagi bagi Mahasiswa Milenial

Upaya pengendalian HIV AIDS mengalami tantangan

Dia mengungkapkan, saat ini upaya penanggulangan belum optimal untuk mengatasi penularan.

Berbeda dengan kondisi 10 tahun lalu saat penularan masih banyak karena faktor jarum suntik. Saat ini penularan lebih banyak karena aktivitas seksual berisiko. Sehingga penularannya sangat sulit dikendalikan.

"Mengendalikan HIV/AIDS masa kini dan mendatang sangat sulit karena penularannya terutama melalui aktivitas seksual berisiko," papar dr. Teddy seperti dikutip dari laman Unpad, Minggu (25/9/2022).

Teddy menerangkan, untuk mengontrol HIV, termasuk di lingkungan kampus, harus fokus pada transimisinya.

Baca juga: Prospek Kerja Lulusan Teknik Informatika dan Kisaran Gajinya

Perilaku masyarakat harus diubah

Jika transmisinya adalah terkait aktivitas seksual, pencegahannya pun harus fokus di situ. Dia menekankan, perubahan perilaku masyarakat pun dinilai penting untuk dilakukan.

"Apa yang bisa dilakukan? Changes behavior itu nomor satu," tutur Teddy.

Selain faktor individu, faktor lingkungan menjadi salah satu yang penting diperhatikan di kalangan mahasiswa.

Mahasiswa sering takut dikatakan kuno, rasa ingin tahu yang besar dan merasa diri hebat, serta tidak mampu mengatasi desakan teman atau pacar karena tidak percaya diri dan tidak berani menolak.

Teddy juga menekankan bahwa pencegahan sedari dini sangat penting dilakukan. Pencegahan penting diawali dengan menghindari perilaku yang berisiko HIV/AIDS.

"Makin awal kita bisa mencegah maka semakin baik," kata dr. Teddy.

Dia menambahkan, anak-anak pun perlu dicegah sedari dini agar tidak memilik risk behavior saat remaja atau dewasa.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Bandung, Dosen Unpas Beri Langkah Preventifnya

Pola asuh dan pola didik dari orangtua juga menjadi penting agar mereka tidak memiliki high risk behavior.

"Kalau ingin meregenerasi berikut lebih kuat, kepribadian itu dibentuk 5 tahun pertama kehidupan. Oleh Karena itu pada saat itulah sebenarnya kita harus mulai intervensi," tandas dr. Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com