Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2022, 17:37 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menambah jumlah guru besar. Kali ini, ada 3 guru besar yang dikukuhkan.

Mereka adalah Prof. Nana Kariada Tri Martuti (guru besar dalam bidang Ilmu Lingkungan FMIPA), Prof. Nur Qudus (guru besar bidang Ilmu Teknik Keairan dan Lingkungan dan pada Fakultas Teknik), dan Prof. Hadromi (guru besar bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Otomotif Fakultas Teknik).

Baca juga: Sepanjang 2022, Unnes Telah Kukuhkan 11 Guru Besar Baru

Rektor Unnes, Prof. Fathur Rokhman mengatakan, Unnes akan segera bertranformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

Perubahan status kelembagaan tersebut memiliki dampak besar dalam tata kelola akademik, keuangan, dan sumber daya manusia.

"Otonomi lebih besar yang dimiliki PTN-BH dengan sendirinya membutuhkan sumber daya manusia (SDM) kreatif dan inovatif yang siap berkompetisi sekaligus siap berkolaborasi di tingkat nasional dan internasional," ucap dia melansir laman Unnes, Rabu (3/8/2022).

Oleh karena itu, salah satu kriteria SDM yang dibutuhkan adalah SDM yang memiliki visi akademik yang kuat sekaligus fleksibilitas yang tinggi dalam merespons perubahan.

"Kita membutuhkan SDM yang memiliki inisiatif, mampu menjadi pelopor dan penggerak perubahan di lingkungannya," ucapnya.

Menurut Prof. Fathur, ada 2 kriteria utama sebagai pribadi yang memiliki jiwa penggerak, yaitu memiliki visi hidup yang kuat berbasis pada nilai dan memiliki kebiasaan positif yang dilaksanakan secara konsisten.

Pertama, seorang penggerak biasanya memiliki visi hidup yang kuat berbasis pada nilai.

Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada

Visi hidup memiliki peran penting karena mampu menuntun seseorang menentukan tujuan jangka panjang dalam hidupnya.

Selain visi, hal kedua yang selalu dimiliki para pelopor adalah konsistensi dalam menjaga kebiasaan positif.

"Visi memiliki peran sangat penting, karena ibarat peta yang membuat kita memiliki tujuan sekaligus strategi untuk mencapainya. Peran visi demikian penting sehingga dalam kepemimpinan bertumbuh visi menjadi fondasi paling dasar bagi lahirnya kepemimpinan," jelas dia.

Dia menambahkan, pentingnya menyeleraskan visi dan kebiasaan dengan visi dan tradisi perguruan tinggi khususnya Unnes.

"Saya sangat yakin, keselerasan visi kita dengan visi lembaga berperan besar dalam meningkatkan kecemerlangan kita. Keselarasan itu pula yang insya Allah akan membuat hidup kita menjadi lebih sukses dan bermakna," jelas dia.

Saat pengukuhan guru besar, Prof. Nana Kariada Tri Martuti memaparkan orasi ilmiah berjudul "Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan" dan Prof. Nur Qudus memparkan orasi ilmiah berjudul "Konservasi Sumberdaya Air dengan Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan".

Baca juga: Sosok Michael Agung, Lulus Kuliah dari ITB dengan Nilai IPK 3,99

Kemudian Prof. Hadromi memaparkan ilmiah berjudul "Model Transformatif TPACK-COPR dalam pembelajaran pada Guru Vokasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com