Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14.504 Mahasiswa Siap Mengajar di 2.876 SD dan SMP di 35 Provinsi

Kompas.com - 29/07/2022, 16:52 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 14.504 mahasiswa dari 559 perguruan tinggi akan segera menjalani program Kampus Mengajar Angkatan 4 di 2.876 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di 35 provinsi.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Program Kampus Mengajar telah berhasil mengajak lebih dari 70.000 mahasiswa untuk bergabung dan mengabdi di 15.000 sekolah di seluruh Indonesia.

Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 4 akan mulai bertugas di sekolah penempatan masing-masing terhitung pada tanggal 1 Agustus 2022, bersama 2.876 Dosen Pembimbing Lapangan.

Baca juga: Apakah Anak Magang Mendapatkan Gaji? Ini Kata Kemnaker

Setelah bertugas selama satu semester, mahasiswa akan mendapatkan pengakuan hasil belajar yang dikonversi ke dalam sistem satuan kredit semester (SKS) hingga 20 SKS.

Tidak terbatas pada aspek mengajar

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam mengatakan peran mahasiswa ini sangat dibutuhkan oleh sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) agar kualitas pendidikannya meningkat.

“Kami (pemerintah) dorong mahasiswa untuk keluar dari pembelajaran di kelas yang nyaman menuju sekolah-sekolah yang memang sangat membutuhkan intervensi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Nizam saat melepas 14 ribu mahasiswa, pada Kamis (28/7/2022), dilansir dari laman Kemendikbud.

Nizam mengungkapkan, keikutsertaan mahasiswa di program Kampus Mengajar menjadi momentum bagi mahasiswa untuk memenuhi salah satu Tridarma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Baca juga: Beasiswa Baznas bagi Mahasiswa D4-S1, Bantuan Rp 2,7 Juta Per Semester

“Harapannya, bertugas secara riil di lingkungan sekolah bisa menumbuhkan dan melatih kompetensi mahasiswa yang nantinya akan menjadi kunci penting dalam memasuki karier masing-masing setelah lulus dari perguruan tinggi,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikburistek, Anindito Aditomo menyampaikan bahwa dimensi penugasan mahasiswa selama bertugas tidak terbatas pada aspek mengajar.

Mahasiswa menjadi agen yang mengenalkan serta membantu adaptasi teknologi dan produk-produk pembelajaran dari Kemendikbudristek.

“Selamat menjalankan penugasan kepada adik-adik mahasiswa dan Bapak Ibu Dosen Pembimbing Lapangan. Semoga semua usaha dan semangat yang diberikan selama pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 4 dapat memberikan kemajuan besar bagi pendidikan Indonesia,” ungkapnya.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Kemendikbud Buka 40.000 Kuota Calon Guru di PPG

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati menambahkan bahwa program Kampus Mengajar hadir untuk mencapai visi global pemerintah dalam membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan kompetensi abad 21.

"Nantinya, mahasiswa diharapkan mendapatkan peningkatan soft skills dan bisa menciptakan solusi dari hasil pembelajaran yang didapatkan selama mengikuti Kampus Mengajar,” tutur Kiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com