Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Unair: Ini Tolok Ukur Indonesia Bisa Jalani Endemi

Kompas.com - 16/06/2022, 17:19 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.om - Lonjakan kasus Covid-19 saat dunia menuju fase endemi menjadi pertanyaan soal kesiapan Indonesia.

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Laura Navika Yamani menyebut kebijakan kelonggaran protokol kesehatan bisa dimulai dengan memperhatikan status herd immunity masyarakat.

Baca juga: Pakar UGM: Reshuffle Kabinet Jokowi demi Akomodasi Kepentingan Parpol

Jadi, kebijakan pembebasan penggunaan masker itu bukan berarti bebas tanpa masker, tapi juga memperhatikan dalam kondisi khusus.

"Misalnya, kelompok rentan atau berkegiatan di dalam ruangan yang padat orang dengan ruangan yang sempit. Jadi, tidak bisa 100 persen melepaskan protokol kesehatan," kata dia melansir laman Unair, Kamis (16/6/2022).

Tolok ukur peralihan pandemi ke endemi

Laura menjelaskan, beberapa hal yang bisa dijadikan tolok ukur pengukuran kesiapan peralihan pandemi ke endemi. Yakni, melalui rate of transmission.

"Situasi Covid-19 saat ini tidak hilang ya. Tapi, rate of transmission-nya itu kurang dari 1 yang menandakan bahwa tidak ada penyebaran. Kalau lebih dari 1, artinya masih ada penyebaran," ucap Laura.

Selain, dari penilaian rate of transmission, pemantauan data kasus Covid-19 rawat inap di rumah sakit juga harus diperhatikan.

Baca juga: Fenomena Remaja Hadang Truk, Ini Alasannya Menurut Pakar Unair

Laura juga mengatakan status imunitas masyarakat Indonesia bisa diasumsikan sudah mencapai herd immunity.

"Kita bisa asumsikan mungkin sudah mencapai herd immunity, ya dengan program vaksinasi 70 persen yang sudah terlewati. Bahkan booster dan data serologi pengecekan antibodi bahwa populasi kita 90 persen sudah memiliki antibodi," ungkap dia.

Laura menegaskan, masyarakat memegang peran penting dalam upaya peralihan pandemi saat ini.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan kewaspadaan gejala, penerapan protokol kesehatan, dan penguatan status imunitas dengan pemenuhan gizi seimbang.

Kewaspadaan, lanjut dia, itu tidak hanya untuk Covid-19 saja, tapi segala infeksi.

"Peningkatan imunitas itu pun tidak hanya dengan vaksin ya, mungkin saat ini kita fokus pada vaksin tapi tidak tahu ke depannya kemunculan infeksi baru. Jadi, penting bagi kita mencegah hal tersebut dengan peningkatan imunitas," tambah dia.

Baca juga: Pakar IPB Kasih Tips Sembelih Hewan Kurban Saat Wabah PMK

Laura menambahkan, endemi Covid-19 ini bisa kembali menjadi wabah pandemi. Jadi, perlu adanya surveilans kesehatan dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com