Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mendidik Anak Generasi Alfa bagi Orangtua Milenial

Kompas.com - 31/05/2022, 15:57 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, istilah generasi alfa kerap muncul di tengah masyarakat. Generasi alfa ialah mereka yang lahir dari tahun 2010 dan seterusnya.

Diberi nama dari huruf pertama dalam alfabet Yunani, generasi alfa disebut sebagai kelompok pertama yang akan menggunakan teknologi sepanjang hidup mereka.

Hal ini tak terlepas dari fakta bahwa orang tua generasi alfa merupakan generasi milenial, yang notabene sudah melek teknologi. Maka tidak heran kalau generasi alfa sudah punya jejak digital, bahkan sebelum lahir.

Saat Instagram pertama kali dirilis pada tahun 2010, generasi alfa sudah dapat mengakses teknologi di usia yang masih kecil. Terlebih lagi, saat itu merupakan awal dekade dari kecerdasan buatan mulai mainstream.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Alhasil, generasi alfa lebih natural dan cepat ketika mencari informasi di internet. Di balik semua itu, teknologi nyatanya menimbulkan lebih banyak tantangan bagi orang tua. Tak terkecuali bagi Rizky, orang tua milenial yang mempunyai dua anak berusia delapan dan empat tahun, merasa khawatir dengan dampak teknologi bagi anak.

Rizky khawatir penggunaan internet yang berlebihan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anaknya. Apalagi, sebagian orang tua juga takut anaknya mengakses informasi negatif di internet.

Oleh karena itu, berikut beberapa tips bagi orangtua milenial menghadapi tantangan pesatnya teknologi di tengah mendidik anak, melansir laman Tanoto Foundation:

Mendampingi anak saat menggunakan internet

Sebagian besar orang tua milenial paham cara menggunakan perangkat teknologi. Namun, tidak semuanya paham cara menggunakan gawai yang benar.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi

Diena Haryana, aktivis anak dan pendiri Sejiwa Foundation, mengatakan ada tiga jenis orang tua milenial. Pertama, orang tua dengan literasi digital rendah yang membolehkan anak mengakses internet dengan sedikit atau tanpa pengawasan.

Kedua, orang tua yang paham teknologi, namun membiarkan anak menggunakan gawai tanpa pengawasan. Terakhir, orang tua yang paham teknologi dan ikut mendampingi anaknya saat menggunakan gawai.

Di antara ketiganya, Diena mengatakan pola asuh terbaik adalah mereka yang mendampingi anaknya saat menggunakan internet. Dengan mendampingi anak Anda beraktivitas online, orang tua dapat memberikan edukasi ke anak tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di internet. Hal tersebut akan membantu mereka menavigasi internet dengan lebih baik ketika dewasa.

Selain itu, orang tua juga dapat mengetahui minat anak, sehingga lebih mudah untuk mendukung bakatnya tersebut. Terakhir, orang tua juga dapat mengedukasi anak tentang keamanan internet dan melindungi mereka dari berbagai ancaman online.

Baca juga: E-Book atau Buku Cetak, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Dukung minat anak dengan batasan yang jelas

Menurut Rizky dan Diena, kegigihan adalah salah satu karakteristik dari generasi alfa. Rizky berbagi pengalaman saat putri sulungnya senang membuat sketsa dan kerap menghabiskan berjam-jam menonton video tutorial daring. “Anak saya tahu apa yang dia inginkan, dan dia akan mengejarnya sampai dapat,” ungkap Rizky.

Sebagai seorang ayah, Rizky tidak ingin menghentikan putrinya untuk belajar, tetapi terkadang, dia merasa khawatir jika putrinya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk gawainya.

Untuk situasi seperti ini, orang tua sebenarnya dapat mengizinkan anak menggunakan internet untuk memupuk minat mereka, tetapi dengan batasan. Salah satunya dengan membatasi screen time.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com