Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unesa Berencana Jalani Kuliah PTM Terbatas dan Bertahap

Kompas.com - 27/01/2022, 07:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berencana melaksanakan perkuliahan tatap muka (PTM) terbatas dan bertahap dalam bentuk hybrid pada semester genap 2021/2022.

Guna memastikan kesiapan sarana dan prasarana agar sesuai ketentuan, Unesa berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Surabaya untuk melakukan asesmen pada Rabu (26/1/2022).

Baca juga: 20 Politeknik Terbaik Indonesia, Kamu Pilih Apa?

Asesmen yang dilakukan tim Satgas Covid-19 tersebut dalam rangka mengumpulkan sejumlah data.

Seperti persentasi vaksin yang sudah dilakukan, jumlah karyawan dengan penyakit bawaan, jumlah pegawai yang sedang hamil, serta penghitungan kapasitas ruangan.

"Data yang terkumpul ini, akan menjadi rujukan dalam merumuskan kebijakan," ucap Koordinator Tim 3 Asesmen Satgas Covid-19 Kota Surabaya Anang Kustiawan, seperti melansir laman Unesa.

Dia menambahkan, Unesa telah menerapkan sejumlah standar kesehatan yang baik dalam rangka menjalani PTM terbatas dan bertahap.

Mulai dari ruangan yang langsung terpapar sinar matahari, adanya sirkulasi udara yang bagus dan kesiapan SMCC Unesa yang sudah bagus.

Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, Unesa akan menambah sampah medis khusus untuk pembuangan masker setiap gedung, menambah tempat cuci tangan.

Baca juga: 4 Dosen IPB Jadi 100 Ilmuwan Terbaik Dunia

Selain itu, Unesa juga akan memperbaharui poster peringatan protokol kesehatan di setiap ruangan dan memasang scan barcode Pedulilindungi di setiap gedung yang masing-masing akan dijaga 1-2 petugas.

Selama ini, Unesa telah melakukan sejumlah kampanye dan berbagai penerapan dalam memerangi Covid-19.

Asal tahu saja, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek, Jumeri pernah menegaskan, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen akan tetap berjalan.

Namun, tetap mengikuti dinamika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di setiap daerah.

"Kami keluarkan SKB 4 Menteri bersama Kemenkes, Kemendagri, dan Kemenag, lewat kajian panjang dan sudah berdiskusi dengan banyak pihak. Dan PTM ini mengikuti dinamika lewat Inmendagri, jadi tetap jalan mekanisme PTM 100 persen," kata Jumeri.

Lagi pula, kata dia, tidak semua wilayah yang menerapkan PTM 100 persen. Sebab, ada yang menerapkan PTM 50 persen.

Baca juga: Daftar 10 PTN Paling Diincar Peserta SNMPTN 2019, 2020, dan 2021

"Itu karena sesuai level PPKM dan seberapa besar vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan di suatu satuan pendidikan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com