Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Daffa, Alumnus UMM yang Kuasai 10 Bahasa Asing

Kompas.com - 26/01/2022, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagaimana rasanya belajar lebih dari tiga bahasa? Apa saja tantangannya? Pengalaman Daffa Indra Arya Wardhana ini bisa menginspirasi kamu yang sedang ingin belajar lebih dari tiga bahasa. 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini tak hanya menguasai bahasa Inggris, tetapi juga lima bahasa asing lainnya, yakni bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Perancis, dan Jerman.

Tak hanya bahasa asing, Daffa juga menguasai beberapa bahasa daerah. Ia fasih menggunakan Bahasa Jawa, Banjar, serta Sunda.

Apa tipsnya agar mudah mempelajari bahasa lebih dari dua? Kiat utamanya yakni menjalani hal sesuai dengan passion selalu membuahkan hasil yang cemerlang.

Baca juga: Cara Belajar Jan Meyer, Peraih IPK Tertinggi ITB 2021

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Daffa memang sudah tertarik belajar bahasa. Pasalnya, ia sangat gemar mengobrol, khususnya mendengarkan cerita orang.

“Saya memang senang mendengar orang bercerita. Terutama beragam aksen yang dimiliki oleh orang-orang," jawabnya, dilansir dari rilis UMM.

Dari cerita-cerita yang ia dengar, ia bisa lebih memahami orang lain dan juga memaknai hidup agar membantunya lebih mudah belajar bahasa.

Uniknya, hobi yang ia senangi saat berkuliah dulu adalah naik transportasi umum. Lewat hobinya, Daffa bisa mengenal berbagai macam orang.

Mulai dari dosen, pegawai, hingga mereka yang memiliki bisnis besar. Hal itu dirasa menginspirasinya untuk terus berkarya.

Baca juga: 5 Alasan Pasangan Selingkuh, Ini Penjelasan Sosiolog Unair

Tentang teknik menguasai bahasa, Daffa mengatakan kuncinya adalah membiasakan diri dengan bahasa sasaran.

Dibantu dengan kegiatan menonton film, tv-series serta mengikuti perkembangan musik mancanegara.

Tak ketinggalan membaca buku-buku yang menggunakan bahasa sasaran dan menggunakannya untuk berkomunikasi. Hal-hal itulah yang menjadi kunci Daffa menguasai sederet bahasa.

Meski begitu, belajar bahasa asing bukan tanpa hambatan. Tantangan terbesarnya adalah penulisan bahasa yang tidak menggunakan sistem alphabet seperti bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin.

Namun, hal itu tak mematahkan semangat Daffa untuk berusaha memahami dan menguasai bahasa asing. Menurutnya, keahlian ini bisa menjadi batu loncatan untuk mewujudkan tekadnya untuk studi di luar negeri.

“Penguasaan bahasa asing sebetulnya memberikan kita privilege untuk bisa mendapat beasiswa luar negeri. Itu juga yang memacu semangat saya untuk terus belajar,” tegasnya.

Baca juga: Beasiswa S1 Jepang 2022: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 18 Juta Per Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com