Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedaireka Jadi Penghubung Kerja Sama Dikti Ristek dan Kadin

Kompas.com - 24/12/2021, 07:23 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dirjen Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menjalin kolaborasi dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) guna meningkatkan kerja sama antara pendidikan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Dengan kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat melakukan lompatan, masuk dalam kategori negara maju lewat penguasaan dan pengembangan tehkologi.

Hal ini disampaikan Ilham Habibie, Kepala Badan Ristek Kadin dalam kunjungan dan silaturahmi dengan Plt. Dirjen Diktiristek Nizam di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Ilham mengatakan bahwa inovasi teknologi menjadi sangat diperlukan saat ini, oleh karena itu komunikasi dan kolaborasi menjadi penting dalam dalam sinergi dengan DUDI.

“Kami punya komitmen untuk bersinergi dengan perguruan tinggi. Situasi di era disrupsi yang tidak ada kepastian ini menuntut untuk adaptif, kami siap koordinasikan lebih lanjut, karena kami melihat juga banyak sekali potensi lintas sektor yang bisa dikerja samakan," ungkap Ilham.

"Kadin ini hub atau jembatan penghubung, sehingga bisa melihat partner yang tepat untuk kolaborasi,” tambah Ilham.

MBKM dan Kedaireka

Dalam kesempatan tersebut, Nizam menjelaskan berbagai terobosan program kolaborasi yang tengah dioptimalkan seperti program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan Kedaireka.

“Mendikbudristek Mas Nadiem juga terus mendorong agar kolaborasi dengan industi memberikan dampak yang luas bagi dosen, mahasiswa, dan masyarakat,” jelas Nizam.

Program MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar selama kurun waktu sampai 3 semester diluar program studi, selain tentunya mahasiswa juga bisa melakukan full time research menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan.

Baca juga: Kedaireka, Jembatan Perkuat Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri

 

Di antara program MBKM yang bisa disinergikan dengan industri diantaranya MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) dan Praktisi Mengajar di Kampus.

Menurut Nizam, kita ini memiliki banyak resources, lebih dari 300 ribu dosen dan lebih dari 3 juta mahasiswa dari Sabang sampai Merauke.

“Potensi ini harus dikelola dengan baik dan optimal bersama-sama. Saya melihat dalam dunia riset dan inovasi, seringkali hasil-hasil riset kampus sulit sekali masuk ke industri, hal ini harus dicarikan solusinya sehingga kedua belah pihak bisa saling memberikan manfaat,” tuturnya.

Nizam menjelaskan inovasi dan sinergi dengan DUDI telah dilakukan melalui platform kolaborasi perguruan tinggi dan industri yang dikenal dengan Kedaireka.

Hal senada disampaikan, Sekretaris Ditjen Dikti Ristek Paristiyanti Nurwardani, bahwa kerjasama dengan industri harus ditingkatkan dengan optimal.

“Komunikasi harus terus dilakukan, for begining we start together dengan program-program yang terukur sesuai dengan prioritas nasional yang berdampak untuk masyarakat,” ungkap Paristiyanti.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com