Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 16:17 WIB
Mahar Prastiwi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kedaireka menjadi salah satu terobosan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Melalui platform ini, inovasi dari perguruan tinggi bisa diakses sektor industri. Begitu pula sebaliknya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nizam mengatakan, dalam platform Kedaireka bisa memberikan akses bagi semua perguruan tinggi dan perusahaan di semua sektor.

Keduanya bisa menyampaikan permasalahan atau peluang kerjasama yang bisa dikolaborasikan.

Jalin kolaborasi mudah

"Dalam Kedaireka ini keduanya bisa berjodoh, antara inovasi yang diberikan perguruan tinggi dan industri sociopreneur hingga perusahaan multinasional. Bisa berkolaborasi di platform ini," kata Prof. Nizam dalam acara "Kedaireka Outlook 2021 Akselerasi Ekosistem Reka Cipta Kampus Merdeka" yang diadakan secara daring, Rabu (4/2/2021).

Baca juga: Mahasiswa, Kemendikbud-Kedaireka Buka Kesempatan Magang, Simak Infonya

Menurut Prof. Nizam, riset yang dilakukan perguruan tinggi juga benar-benar selaras dengan apa yang dibutuhkan segala sektor industri. Prof. Nizam mengungkapkan, 5 dari 10 unicorn hingga decacorn di Asia Tenggara lahir di Indonesia.

Hal ini menunjukkan kreativitas yang dimiliki generasi millenial bangsa Indonesia.

"Dengan adanya Kedaireka ini, kreativitas anak-anak muda bisa dilipatgandakan. Sehingga ratusan ribu mahasiswa dan dosen bisa lebih berdaya untuk kemajuan ekonomi bangsa," imbuh Prof Nizam.

Sementara itu Koordinator Tim Kerja Akselari Reka Cipta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Achmad Adhitya Maramis PhD mengungkapkan, platform Kedaireka ini diciptakan untuk mengeliminir kendala-kendala yang seringkali dihadapi perguruan tinggi dan industri.

Untuk semua kampus

Sebelum adanya Kedaireka, salah satu hambatan dalam terciptanya kolaborasi antara perguran tinggi dengan industri adalah belum ada ruang media yang dimiliki bersama.

"Ada kampus yang kebanjiran kerjasama tapi di sisi lain, ada juga kampus yang kesulitan menjalin kolaborasi dengan industri," urai Adhitya.

Baca juga: Ditjen Dikti: Mahasiswa Didorong Sukseskan Merdeka Belajar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com