Rektor UMY Resmi Meraih Guru Besar Bidang Ilmu Tanah

KOMPAS.com - Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Gunawan Budiyanto resmi menjadi guru besar ke-17.

Lelaki yang akrab disapa Gunawan ini mendapatkan gelar Guru Besar di bidang Ilmu Tanah, sejak ditetapkan melalui SK Kemendikbud Ristek per tanggal 15 November 2021.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Penyebab Asam Lambung Naik

Sementara ceremony penyerahan SK guru besarnya akan dilaksanakan pada Senin (29/11/2021) di UMY.

Gunawan menjelaskan ilmu tanah ini merupakan sebuah ilmu yang mendasari semua bentuk kehidupan dan aktivitas manusia di muka bumi.

"Semua makhluk hidup berpijak di tanah. Ilmu tanah itu banyak membicarakan tentang fungsi tanah, bagi keberlangsungan hidup di muka bumi," kata dia melansir laman UMY, Rabu (24/11/2021).

Oleh karena itu, ketika berbicara tentang kehidupan di muka bumi tidak bisa berpaling dari yang namanya fungsi tanah untuk kemudian menghasilkan bahan pangan.

Itu berhubungan dengan sejauh mana tanah itu kualitasnya dapat menumbuhkan tanaman-tanaman pertanian, yang dapat diambil hasilnya, dan dikonsumsi manusia.

Dia menyebut, penelitian yang dilakukannya lebih cenderung ke mengelola tanah, agar selalu memiliki daya dukung dan kualitas yang memadai bagi keberlangsungan makhluk di bumi.

Bahkan, dia mengaku penelitiannya sudah didalami sejak 1997, saat masih di jenjang S2.

"Saya selalu konsen kepada bagaimana kita meningkatkan, menjaga, mengevaluasi, mengelola produktivitas tanah," ujarnya.

Meski demikian, penelitian yang dilakukannya menyasar kepada daerah yang memiliki keterbatasan.

Seperti konsen pada lahan-lahan yang terkena dampak bencana.

Misalnya, erupsi gunung, tertimbun material tsunami, dan daerah-daerah yang tanahnya kurang subur seperti lahan pasir pantai yang selama ini tidak dimanfaatkan secara maksimal, kemudian lahan-lahan bekas tambang yang banyak tersebar di Bangka.

Baca juga: Wakil Rektor Minta Lulusan UGM Tidak Lupakan Kampus

"Beberapa penelitian saya juga berbicara tentang bagaimana mengembalikan kesuburan lahan bekas tambang, terutama tambang timah putih Bauksit," jelas dia.

Dengan cara memanfaatkan sumber daya lokal,  seperti dengan tanaman-tanaman kompos, sedikit demi sedikit lahan tersebut pulih walaupun tidak seratus persen seperti sediakala.