Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Menjadi Guru Besar dari Para Profesor Muda IPB

Kompas.com - 23/10/2021, 17:49 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisa memiliki gelar profesor tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Butuh perjuangan dan usaha hingga seorang akademisi bisa meraih gelar akademik tertinggi tersebut.

Seorang akademisi perlu memiliki ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat. Tak hanya itu, agar bisa mendapatkan gelar ini seseorang perlu memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi.

Memiliki gelar profesor memiliki tanggung jawab terhadap bidang keilmuan yang didalami. Hal ini dibahas dalam acara 'Professor Insight' yang rutin diadakan Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Pada acara kali ini, tema yang diangkat yakni kisah, perjuangan dan strategi menjadi seorang guru besar.

Baca juga: Demam Hallyu, Kenali Jurusan Sastra Korea dan Prospek Kerjanya

Butuh mindset kuat untuk meraih gelar profesor

Rektor IPB University Prof. Arif Satria mengatakan, proses untuk memiliki gelar ini butuh mindset kuat bahwa bisa mencapainya. Menurutnya, yang paling penting adalah menjaga semangat harus selalu ada.

"Dengan semangat yang kuat ingin menjadi profesor, kita juga bisa memberikan semangat untuk yang lain," kata Rektor IPB University Prof. Arif Satria seperti dikutip dari laman IPB, Sabtu (23/10/2021).

Rektor IPB menjelaskan, jika terjadi suatu dinamika adalah hal yang biasa. IPB University berusaha semaksimal mungkin menyediakan instrumen-instrumen yang dapat memudahkan para dosen dalam proses meraih gelar profesor.

Baca juga: Kokola Biskuit Buka 9 Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK hingga S1

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan IPB Prof. Agus Purwito menambahkan, kenaikan pangkat itu adalah kewajiban sekaligus hak untuk dapat mengembangkan karier.

Menurutnya, guru besar itu bukan gelar, tetapi jabatan. Jabatan guru besar harus diraih. Saat ini jumlah guru besar di IPB University sudah ada 202 orang.

"Persiapan terkait dokumen perlu dilakukan agar dapat diberikan tips para pembicara di acara 'Professor Insight'. Saya berharap acara ini dapat menginspirasi dan dapat memberikan pengalaman dari pembicara," papar Prof. Agus.

Baca juga: Berhadiah Teleskop, Itera Adakan Lomba Cerdas Cermat Astronomi

Fokus pada tujuan dan punya rencana

Sebagai pembicara Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University , Prof. Anuraga Jayanegara mengungkapkan, seringkali para dosen hanya fokus pada tujuan namun tidak merencanakannya.

"Dapat menulis jurnal adalah sebuah skill, bukan genetik. Kuncinya adalah keseimbangan yaitu pada karier dan keluarga. Baik akal, fisik, maupun mentalitas. Selain itu juga perlu melakukan time management yang baik," papar Prof. Anuraga.

Prof. Anuraga juga memberikan tips agar mempermudah urusan orang lain, tidak berbuat dzalim atau berlaku tidak adil. Dengan harapan segala urusan termasuk proses mencapai gelar profesor juga dimudahkan.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Prof. Uju mengaku bahwa tiga artikelnya sempat ditolak.

Baca juga: Yuk Pahami Tahapan Pendidikan Kedokteran Gigi 

Pasalnya ada bahan kajian yang bukan komoditas perikanan sehingga nilai Angka Kredit Dosen (KUM) 550 tidak tercapai. Hal ini pun kemudian mendorongnya melakukan strategi.

"Saya melakukan strategi dengan memperbanyak riset, kolaborasi dan publikasi baik nasional maupun internasional dengan fokus ke komoditas perikanan. Publikasi pun fokus ke jurnal internasional bereputasi," ungkap Prof. Uju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com