KOMPAS.com - Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi berupa mesin pemipil jagung otomatis.
Hal ini untuk membantu petani di Desa Petung, Gresik yang masih memipil jagung secara manual, sehingga memakan waktu lama dan banyak menguras waktu serta tenaga para petani.
Menurut Prof. Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST., MEng., selaku Ketua Tim KKN Abmas, kawasan Gresik merupakan kabupaten penghasil jagung nasional.
Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Ultraviolet C Mampu Lawan Virus
Tak ingin menyia-nyiakan potensi tersebut, Harus dan tim berupaya mencari solusi efektif.
"Hingga akhirnya kami bersama tim sepakat menggagas alat pemipil jagung otomatis ini," ujar dosen Departemen Teknik Mesin ITS seperti dikutip dari laman ITS, Jumat (22/10/2021).
Dijelaskan, pemipil jagung otomatis ini dirancang khusus dengan menggunakan mesin diesel yang terkenal andal untuk beban berat serta bahan bakarnya yang mudah didapatkan.
Selain itu, alat ini juga dilengkapi oleh transmisi belt-pulley dan mekanisme perontok yang bisa diatur ukuran dan kapasitasnya sesuai kebutuhan.
"Transmisi belt-pulley sendiri berfungsi meneruskan dan mereduksi kecepatan mesin diesel ke roller perontok jagungnya," terangnya.
Adapun alat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1.200 hingga 1.500 kilogram per jam.
Sedangkan kecepatan maksimum yang dihasilkan mencapai 1.500 rotasi per menit dengan daya sebesar 1,5 kW/7,5 HP.
Alat ini memiliki berat mencapai 30 kilogram dengan dimensi 720x620x510 milimeter.
Tetapi, mesin ini bisa digunakan untuk memipil jagung dengan ukuran yang berbeda-beda, baik besar, sedang, hingga halus sekalipun dengan bentuk jagung yang rapi dan tidak rusak.
Menurut Harus, kemudahan dalam pengoperasiannya merupakan salah satu tujuan agar siapa saja dapat menggunakan alat ini.
Baca juga: Kini, Pendidikan Kedokteran Gigi Butuh Inovasi
"Di samping itu, alat ini dapat dipindah-pindahkan dengan mudah, mengingat mesin ini bermotor diesel," imbuh Harus.
Tentunya, dengan adanya mesin pemipil jagung ini, Harus merasa masyarakat Desa Petung dapat memaksimalkan produktivitasnya sebagai petani jagung.
Di sisi lain, bonggol jagung yang dihasilkan usai proses pemipilan dapat diolah warga setempat untuk menjadi pakan ternak, bahan bakar, hingga kebutuhan lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.