Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PG PAUD Uhamka Gelar Pelatihan Tari Daerah untuk Mahasiswa Internasional

Kompas.com - 27/08/2021, 11:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Memperkenalkan tarian daerah kepada anak usia dini diyakini tidak saja sebagai sebuah bentuk pengenalan budaya namun juga membantu mereka dalam mempersiapkan perkembangan fisik dan motorik.

Hal inilah yang menjadi latar belakang Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) menyelenggarakan international short course bertema "Applying Traditional Dance for Early Childhood Education".

Kegiatan yang digelar secara daring ini berlangsung pada 16-20 Agustus 2021 dan diikuti 77 mahasiswa dari berbagai negara.

“Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia melalui jalur pendidikan agar anak-anak di seluruh dunia juga dapat mengenal Indonesia,” ungkap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Uhamka, Lely Qodariah melalui rilis resmi (27/8/2021).

Dalam kesempatan sama, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Desvian Bandarsyah menyampaikan kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi PG PAUD Uhamka kepada komunitas akademik internasional.

“Saya mendukung pelaksanaan international short course dengan tema Applying Traditional Dance for Early Childhood Education yang diselenggarakan prodi PG PAUD karena sangat penting dalam menunjukkan eksistensi program studi sebagai bagian dari komunitas akademik internasional,” ujar Desvian.

Baca juga: Cara Memilih Mainan Anak PAUD untuk Dorong Perkembangan Motorik

Tari tradisional untuk anak

Salah seorang narasumber, Silvie, Dosen PG PAUD FKIP Uhamka menjelaskan, “menari dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan pada anak dan dapat diperkenalkan sedini mungkin dengan mempertimbangkan kesiapan perkembangan aspek fisik dan motorik.”

Selain Silvie, kursus tari internasional ini juga menghadirkan Sadra Forina, Pelatih dan Koreografer Sanggar Seni Shofyani.

Sandra menjelaskan filosofi tari tradisional Indonesia, berbagai jenis tari tradisional, perlengkapan dan kostum digunakan, serta bagaimana mengajarkan tari tradisional pada anak usia dini.

Juga turut menjadi narasumber, Lenny Amanda Wahyuni, Dosen PG PAUD FKIP Uhamka yang secara langsung melatih peserta internasional dua tarian tradisional yaitu Tari Galuak dan Tari Lapak-lapak dari Sumatera Barat.

Para peserta yang berasal dari berbagai negara sangat antusias mengikuti praktek menari yang diajarkan para narasumber secara online selama dua hari.

Pada hari ketiga para peserta diperkenalkan dan dilatih menari Galuak menggunakan sepasang tempurung kelapa yang digerakkan dan dipukulkan sehingga menghasilkan bunyi yang harmonis.

Tari Galuak sendiri mempunyai pesan bahwa sebagai manusia harus selalu melakukan kebaikan dan saling menghargai dengan orang lain.

Pada hari keempat narasumber mengenalkan tari Lapak-lapak dengan menggunakan perlengkapan sepasang stik. Lapak-lapak dalam bahasa Minang berarti suara yang dihasilkan dengan memukulkan sepasang bambu.

Tari Lapak-lapak menggambarkan gerakan para petani di desa untuk mengusir burung-burung yang akan makan padi di sawah dengan memukul-mukul stik sehingga mengeluarkan suara nyaring.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com