Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni LPDP Bikin Start Up Berbagi Listrik di Daerah Terpencil

Kompas.com - 25/05/2021, 18:15 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah satuan kerja di bawah Kementerian Keuangan yang mengelola dana pendidikan.

LPDP memiliki komitmen untuk mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan. Selain itu juga mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

LPDP menyelenggarakan program beasiswa magister/doktor untuk generasi muda terbaik Indonesia dan mendukung program beasiswa lainnya dari Kementerian/Lembaga terkait.

Alumni LPDP merupakan para mahasiswa penerima beasiswa LPDP yang telah menyelesaikan studinya baik di dalam negeri maupun luar negeri dan telah kembali ke Indonesia.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Anggarkan Rp 270 Miliar untuk Program Kampus Vokasi

Alumni LPDP berikan kontribusi bagi bangsa

Setelah menyelesaikan studi di Master of Bussiness Strategy & Entrepreneurship, Cardiff University, Inggris, Irvan Hermala menginisiasi berdirinya start-up Berbagi Listrik bersama Agus Ismail yang juga alumni beasiswa LPDP di tahun 2018. Program ini terlaksana di bawah naungan Yayasan Wakaf Energi Nusantara.

Merangkum dari akun Instagram resmi LPDP, sejak pertama kali dibangun hingga saat ini, Berbagi Listrik konsisten beroperasi membagikan perangkat listrik berbasis energi terbarukan secara gratis ke berbagai desa terpencil yang belum teraliri listrik.

Baca juga: Nadiem Makarim: Lulusan Vokasi Langsung Kerja dan Peroleh Upah Layak

Bagi Irvan, semboyan 'Indonesia. Aku Pasti Mengabdi' menjadi kalimat yang selalu terhujam dalam hati dan jiwa alumni LPDP untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Berbekal keresahan akan terbatasnya akses listrik hingga terdapat sejumlah 2 juta rumah tangga yang sama sekali belum mendapat akses listrik, Irvan dan Agus membangun program Berbagi Listrik ini.

Irvan yang sebelumnya berkecimpung dalam bisnis keuangan syariah ini menggunakan basis wakaf dalam dua program utama Berbagi Listrik yakni konsep wakaf PLTS dan wakaf produktif.

"Dalam wakaf PLTS, Berbagi Listrik membangun pembangkit listrik tenaga listrik di wilayah pemukiman terpencil atau terisolir maupun fasilitas umum seperti pesantren atau madrasah," tulis admin LDPD seperti dikutip, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Makna Tradisi Sedekah Laut Nelayan Jepara Menurut Peneliti Undip

Berbagi listrik dibangun di daerah terpencil

Saat ini pembangkit listrik di daerah terpencil telah dilakukan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Daerah terisolasi yang jumlah penduduknya tak terlalu banyak memang seringkali luput dari perhatian pembangunan pemerintah.

Selain karena aksesnya yang terbatas, secara perhitungan bisnis juga tidak terlalu menguntungkan.

Sehingga perlu intervensi dari organisasi sosial semacam Berbagi Listrik untuk membangun dan memberdayakan masyarakat sendiri untuk mampu memproduksi listrik dengan sumber yang mudah didapat seperti sinar matahari.

"Tak hanya penyediaan infrastruktur, Berbagi Listrik juga melanjutkannya dengan pemberdayaan ekonomi melalui Balai Energi (BaGi) sebagai bagian dari konsep wakaf keduanya (wakaf produktif), aset yang diwakafkan adalah balai energi beserta perangkat pembangkit listriknya," tulis LPDP.

Baca juga: Pakar Unair: Ini Bahaya dan Ciri Orang Terjebak Hubungan Gaslighting

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com