Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagas Green Building, Mahasiswa Itera Juara 1 Tingkat Nasional

Kompas.com - 01/05/2021, 15:29 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk menjaga kelestarian bumi, banyak pihak menggencarkan konsep ramah lingkungan. Termasuk dalam hal rumah hunian.

Mengutip Wikipedia, rumah ramah lingkungan atau eco-house adalah konsep hunian yang mengedepankan kelestarian lingkungan dengan mengurangi dampak kerusakan terhadap lingkungan.

Konsep ini membantu menjaga bumi dengan penggunaan energi yang efisien sehingga mengurangi pemanasan global.

Konsep ini pula yang mengantarkan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil meraih juara pertama lomba desain bangunan hunian bertingkat tingkat nasional yang diadakan Himpunan Profesi Tenaga Konstruksi Indonesia (Hiptasi).

Baca juga: Puasa di Lebanon, Masak Bersama untuk Buka dan Sahur Jadi Rutinitas Hamzah

Rancang rumah hunian ramah lingkungan

Dua mahasiswa ini Rizky Nuari Sipangkar dan Andrew A. Purba merancang sebuah hunian bertingkat modern yang ramah lingkungan dengan konsep green building, serta memadukannya dengan ciri khas ornamen daerah Sumatera Utara.

Rizky Nuari Sipangkar menerangkan, desain yang dirancang menyesuaikan tema dari pihak penyelenggara, yaitu bangunan berbasis green building.

Timnya kemudian membuat bangunan rumah dua lantai yang dilengkapi beberapa teknologi, seperti:

1. Panel surya untuk sumber energi listrik ramah lingkungan.

2. Pemanen air hujan (rain water harvesting) sebagai sumber air.

3. Sliding door dan jendela kaca berukuran besar.

4. Beberapa bagian atap memanfaatkan material kaca sebagai sumber cahaya di siang hari dan dapat menghemat penggunaan listrik.

"Kami juga menambahkan ornamen Simalungun pada rumah yang kami desainkan sesuai dengan suku asal kami yaitu Batak Simalungun dari Sumatera Utara," kata Rizky seperti dikutip dari laman Itera, Sabtu (1/5/2021).

Selain itu, hunian juga didesain menjadi bangunan tahan banjir. Yakni dengan menaikkan elevasi bangunan setinggi 1,1 meter di atas permukaan jalan.

"Inovasi desain kami buat berdasarkan beberapa referensi bangunan yang sudah ada dengan beberapa perubahan bentuk dan model. Kemudian disesuakan dengan konsep rumah adat Batak Simalungun," imbuh Rizky.

Baca juga: Ini Plus Minus Kuliah Online Menurut Prof. Nasir

Bandingkan kemampuan

Andrew A. Purba menambahkan, mengikuti lomba ini adalah karena mereka ingin membandingkan skill atau kemampuan yang dimiliki dengan mahasiswa kampus lain di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com