KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengakui, pendidikan karakter menjadi roh bagi pendidikan di Indonesia. Hal itu dikarenakan pendidikan karakter menjadi sebuah kebutuhan sekaligus keunggulan untuk bangsa Indonesia.
"Mengembangkan karakter membutuhkan dua kata kunci yakni membutuhkan dan menumbuhkan. Kedua kata tersebut saling berkaitan," kata Dosen Seni Rupa Unesa yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Martadi dalam keterangannya, seperti dilansir dari laman Universitas Negeri Surabaya, Minggu (20/9/2020).
Baca juga: Kemendikbud: Pendidikan Vokasi Percepat Lulusan SMK Peroleh Kerja
Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi menyatakan, memang perlu penguatan pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi, dari tujuan akhir semua proses pendidikan adalah pengembangan karakter.
Pengembangan karakter dimaksud, kata Unifah, bukan hanya membawa karakter baik dan buruk, tapi juga mengenai moral dan perilaku yang mencerminkan masyarakat Indonesia.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud, Praptono menambahkan, kunci dari pengembangan karakter ada di guru. Sebab, guru merupakan penggerak pengembangan karakter bagi siswa dan siswi yang ada di sekolah.
Selain itu, Praptono menyebutkan, guru juga bisa memaksimalkan peran komponen semua pendidikan yang ada di sekolah. Oleh karena, peran guru di lingkungan sekolah cukup besar.
Baca juga: Nadiem Makarim: Masalah Krisis Pendidikan Jarang Dibahas Saat Pandemi
"Satu harapan dari Guru Penggerak adalah bisa mendorong tumbuh kembang murid secara holistik," tukas Praptono mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.