Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi, Wisatawan Lebih Pilih Wisata di Tempat Terpencil

Kompas.com - 19/06/2022, 08:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 ternyata memengaruhi pola masyarakat berbagai aspek kehidupan, termasuk pola perilaku perjalanan.

Dikutip Kompas.com dari Antara, Selasa (14/06/2022), Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam menyampaikan, salah satu perilaku yang terlihat adalah bagaimana masyarakat lebih memilih faktor kebersihan sebagai prioritas dan preferensi utama.

Sejalan dengan hal tersebut, wisatawan juga cenderung memilih tempat wisata dan atraksi yang jauh dari keramaian, atau bahkan berada di tempat terpencil.

"Wellness dan mindfulness akan kian dicari di tengah ketakutan dan kecemasan mental akibat pandemi," katanya, seperti dikutip Antara.

Selain itu, Neil menambahkan, banyak pula masyarakat yang mengutamakan untuk menghindari kontak fisik karena itu adalah sumber penularan Covid-19.

Ini membuat pariwisata ikut menyesuaikan diri, di antaranya dengan menyediakan layanan tanpa kontak fisik saat berinteraksi.

Baca juga: Es di Pegunungan Alpen Swiss Longsor, 2 Pendaki Tewas

Untuk itu, menurutnya penyedia jasa juga harus ikut menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

"Di era pandemi, wisatawan kian peduli pada kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan. Karena itu, hospitality service harus disempurnakan dengan hygiene, low touch, less crowd, solusi untuk menghasilkan pelayanan paripurna," ujar Neil.

Ia menambahkan, jarak dan durasi perjalanan masyarakat dalam bepergian pun lebih pendek.

Menurutnya, banyak masyarakat mengurangi mobilitas karena semakin jauh pergerakan, semakin besar pula potensi penularan Covid-19.

Perjalanan udara dengan pesawat, misalnya, awalnya bahkan cenderung dihindari dan orang-orang lebih memilih moda transportasi darat, seperti mobil.

Mulai rencanakan perjalanan ke luar negeri

Meski demikian, rupanya semakin banyak masyarakat yang mulai merencanakan perjalanan ke luar negeri.

Dikutip dari Antara, Vice President Public Policy and Government Relations, Traveloka, Widya Listyowulan, mengatakan bahwa wisatawan Indonesia paling "bernafsu" dibandingkan negara Asia Tenggara lain dalam hal berlibur, jika dilihat dari Google Travel Demand pada Maret 2022.

Baca juga: Pandemi, Wisatawan Cenderung Cari Wisata yang Jauh dari Keramaian

"Begitu relaksasi border dibuka, masyarakat Indonesia ternyata sudah sangat cepat untuk book hotel dan travelling," ujarnya.

Berdasarkan survei internal Traveloka, sebagian besar konsumen sudah punya rencana untuk berlibur dalam waktu tiga bulan ke depan.

Menurutnya, selama pandemi, fleksibilitas menjadi kunci utama masyarakat dalam hal bepergian. Kini, lebih banyak orang yang memilih untuk berwisata secara spontan di tengah segala ketidakpastian akibat pandemi.

Masih adanya perbatasan yang ditutup akibat pandemi juga membuat staycation masih menjadi pilihan terbanyak.

Sumber: Kompas.com (Editor Nabilla Tashandra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com