Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Korea Utara Tolak Bantuan Vaksin hingga 2 Juta Orang Diduga Covid-19?

Kompas.com - 21/05/2022, 19:35 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

“Jika DPRK (singkatan resmi Korea Utara) cepat menangani dokumen-dokumennya, mereka akan mendapatkan sejumlah vaksin,” kata seorang sumber kepada VOA.

Baca juga: Tolak Bantuan Vaksin, Korea Utara Anjurkan Warga Kumur Air Garam untuk Atasi Covid-19

Gavi mengumumkan pada Maret bahwa mereka berencana mendistribusikan 1,7 juta dosis vaksin AstraZeneca ke Korea Utara pada Mei.

Kendati demikian, pengiriman bantuan vaksin tersebut mengalami beberapa hambatan, termasuk kekhawatiran Korea Utara tentang keamanan dan kemanjuran vaksin AstraZeneca.

Selain itu, Pyongyang juga enggan menandatangani dokumen jika terjadi efek samping dan tidak mengizinkan pekerja internasional yang memfasilitasi pengiriman masuk ke negara itu.

Di sisi lain, pasokan global yang minim juga menjadi penyebab tersendatnya pengiriman vaksin ke Korea Utara.

India, produsen utama vaksin AstraZeneca, awal tahun ini menangguhkan ekspor vaksin di tengah ledakan kasus Covid-19.

Pada Mei, Korea Utara justru menuduh negara-negara lain egois karena menimbun pasokan vaksin sehingga menciptakan kemacetan dalam produksi global.

Anjurkan warga berkumur air garam

Baca juga: Bagaimana Virus Corona di Korea Utara dari Nol Menjadi 1,7 Juta Kasus?

Pemerintah negara ini justru menganjurkan agar menangani infeksi "demam" ini engan pengobatan tradisional, diantaranya:

  1. Minuman teh hangat
  2. Kumur air garam
  3. Obat penghilang rasa dan antibiotik

(Sumber: Kompas.com Penulis BBC News Indonesia, Danur Lambang Pristiandaru, Aditya Jaya Iswara, Alinda Hardiantoro| Editor Irawan Sapto Adhi, Danur Lambang Pristiandaru, Aditya Jaya Iswara, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com