Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pertamina Lirik Minyak Mentah Rusia Tapi Menuai Sorotan Dunia

Kompas.com - 02/04/2022, 07:17 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com – Rencana PT Pertamina membeli minyak mentah dari Rusia menjadi sorotan dunia melalui pemberitaan media asing.

Pemberitaan itu mengutip perkataan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang disampaikan pada Senin (28/3/2022).

Dalam kegiatan dengar pendapat di DPR RI tersebut, Nicke menyebutkan bahwa Pertamina melihat kesempatan untuk membeli minyak mentah dari Rusia dengan harga yang baik di tengah ketegangan geopolitik saat ini.

Ketegangan geopolitik yang dimaksud ialah invasi Rusia ke Ukraina.

"Secara politik tidak ada masalah selama perusahaan yang kita tangani tidak terkena sanksi. Kita juga sudah membicarakan pengaturan pembayaran, yang mungkin melalui India," kata Nicke kepada anggota DPR.

Pada Senin (28/3/2022), Reuters menerbitkan tulisan di situs web mereka berjudul “Indonesia's Pertamina considers buying crude from Russia –CEO”.

Baca juga: Sekutu Putin: Produk Pertanian Rusia Hanya Dipasok ke Negara Sahabat

Salah satu kantor berita terbesar di dunia yang berkantor pusat di London, Inggris itu menyebutkan bahwa Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 tahun ini.

Dalam tulisannya, Reuters mengatakan Indonesia berjanji akan tetap netral di tengah konflik Rusia-Ukraina, yang telah memicu krisis kemanusiaan dan geopolitik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Ditambah lagi, pemerintah Indonesia telah menyuarakan keprihatinan tentang invasi tetapi tidak sampai mengutuknya. Rusia mengklaim tindakannya ke Ukraina sebagai operasi militer khusus.

Baca juga: Mengenal BBM Jenis Baru Pertamina Bernama Solar 51

Alasan Pertamina berencana beli minyak mentah Rusia

Reuters menyoroti bagaimana Perusahaan energi negara Indonesia PT Pertamina (PERTM.UL) sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena sedang mencari minyak untuk kilang yang baru direnovasi.

Disebutkan oleh Reuters, Nicke saat itu menyebut Pertamina sedang berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri dan bank sentral Indonesia mengenai rencana tersebut dan telah mendekati beberapa penjual Rusia untuk membeli minyak mentah untuk pengujian di kilang Pertamina.

Menurut Nicke, Pertamina menargetkan dapat menyelesaikan pembenahan kilang Balongan pada Mei 2022, yang akan memungkinkan fasilitas untuk memproses semua jenis minyak mentah.

“Hingga saat ini baru bisa mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur rendah, dan ini mahal,” ujarnya.

Upgrade kilang Balongan akan menambah kapasitas 25.000 barel per hari (bph) pada tahun ini dari kapasitas saat ini sekitar 125.000 bph.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Kembali Melonjak, Wall Stret Ditutup Melemah

Negara lain juga tertarik membeli

Tak berhenti pada pemberitaan hari Senin. Pada Kamis (31/3/2022), Reuters kembali menerbitkan artikel yang menyinggung rencana Indonesia membeli minyak mentah dari Rusia.

Kali ini Reuters mengungkapkan hal tersebut ketika membuat daftar negara mana saja yang masih membeli minyak mentah dari Rusia, dalam artikel berjudul "Factbox: Who is still buying Russian crude oil".

Lewat artikel tersebut, ditegaskan lagi bahwa PT Pertamina dari Indonesia sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak untuk kilang yang baru dirubah.

Artikel itu mulanya mengungkap bahwa Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan larangan langsung atas pembelian minyak Rusia setelah invasi Moskwa ke Ukraina, tetapi Uni Eropa tetap terpecah.

Sejauh ini, 27 anggota Uni Eropa tidak dapat menyepakati embargo, dengan peringatan Jerman terhadap langkah-langkah tergesa-gesa yang dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi, dan, beberapa negara, seperti Hongaria, menentang larangan apa pun.

Jerman, bagaimanapun, telah mengurangi ketergantungannya pada impor minyak Rusia, dan bertujuan untuk menghapusnya sepenuhnya pada akhir tahun ini, kata para pejabat.

Banyak pembeli di Eropa telah menghindari minyak mentah Rusia secara sukarela untuk menghindari kerusakan reputasi atau kemungkinan kesulitan hukum.

Baca juga: Rencana Pertamina Beli Minyak Mentah dari Rusia Disorot Media Asing

Sementara itu, India dan China, yang menolak mengutuk tindakan Rusia, terus membeli minyak mentah Rusia.

Terpikat oleh diskon tajam menyusul sanksi Barat terhadap entitas Rusia, India dikatakan telah membeli setidaknya 13 juta barel minyak mentah Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina pada akhir Februari.

Setelah memberikan gambaran itu, Reuters baru memperlihatkan negara mana saja yang masih membeli minyak mentah dari Rusia.

Selain Pertamina dari Indonesia, Reuters juga menyebut beberapa perusahaan dari negara lain yang masuk ke daftar itu.

Misalnya, Neftochim Burgas, sebuah kilang di Bulgaria yang dimiliki oleh Lukoil Rusia (LKOH.MM). Minyak mentah Rusia disebut menyumbang sekitar 60 persen dari asupan minyak mentah di Neftochim Burgas.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Irawan Sapto Adhi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com