Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Tinggi Berdampak Stroke hingga Rusaknya Sistem Saraf, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 19/03/2022, 07:35 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

 

KOMPAS.com - Terdapat zat lilin di dalam darah dan sel atau kolesterol. Organ hati adalah yang paling besar memproduksi kolesterol dalam tubuh, sisanya kolesterol berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Sebagai informasi, kolesterol memiliki dua bentuk, yakni low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik Kolesterol jahat adalah kolesterol yang tidak sehat.

LDL dapat menumpuk di arteri dan membentuk timbunan lemak dan lilin yang disebut plak.

Sedangkan, kolesterol baik adalah jenis yang sehat. Ini mengangkut kelebihan kolesterol dari arteri ke hati, yang akan menghilangkannya dari tubuh.

Sebenarnya, kolesterol itu sendiri tidak buruk. Tubuh membutuhkan beberapa kolesterol untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan cairan pencernaan.

Tak hanya itu, kolesterol juga dapat membantu organ tetap berfungsi dengan baik. Namun, memiliki terlalu banyak kolesterol jahat bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Seiring waktu, kolesterol jahat yang tinggi akan merusak arteri sehingga berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung dan meningkatkan risiko stroke.

Baca juga: Efek Kolesterol Tinggi pada Sistem Saraf

Memeriksakan kadar kolesterol secara rutin dan menurunkan risiko penyakit jantung dengan pola hidup yang sehat dapat membantu mengurangi komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

Dampak kolesterol tinggi pada sistem saraf

Dilansir dari Healthline, kolesterol merupakan komponen penting dari otak manusia. Faktanya, otak mengandung sekitar 25 persen dari seluruh suplai kolesterol tubuh.

Lemak ini sangat penting untuk perkembangan dan perlindungan sel saraf, yang memungkinkan otak berkomunikasi dengan bagian tubuh lainnya.

Meskipun tubuh membutuhkan kolesterol agar otak dapat berfungsi secara optimal, terlalu banyak kolesterol justru dapat merusak.

Kelebihan kolesterol di arteri dapat menyebabkan stroke, yakni gangguan aliran darah yang dapat merusak bagian otak, menyebabkan hilangnya memori, gerakan, kesulitan menelan, dan kesulitan berbicara, dan sebagainya.

Baca juga: 9 Tanda Kolesterol Tinggi: dari Gangguan Mata hingga Nyeri Kaki

Kolesterol yang tinggi juga berkontribusi dalam hilangnya memori dan fungsi mental.

Memiliki kolesterol yang tinggi dapat mempercepat pembentukan plak beta-amyloid, yakni deposit protein lengket yang merusak otak pada orang dengan penyakit Alzheimer.

(Sumber: Kompas.com Penulis Lulu Lukyani | Editor Lulu Lukyani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com