KOMPAS.com - Kolesterol adalah zat lilin yang terdapat di dalam darah dan sel.
Hati memproduksi sebagian besar kolesterol dalam tubuh. Sisanya, kolesterol dapat berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Kolesterol memiliki dua bentuk, yakni low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik
Kolesterol jahat adalah kolesterol yang tidak sehat. LDL dapat menumpuk di arteri dan membentuk timbunan lemak dan lilin yang disebut plak.
Sedangkan, kolesterol baik adalah jenis yang sehat. Ini mengangkut kelebihan kolesterol dari arteri ke hati, yang akan menghilangkannya dari tubuh.
Baca juga: 3 Diet Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi Menurut Ahli
Sebenarnya, kolesterol itu sendiri tidak buruk. Tubuh membutuhkan beberapa kolesterol untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan cairan pencernaan.
Tak hanya itu, kolesterol juga dapat membantu organ tetap berfungsi dengan baik.
Namun, memiliki terlalu banyak kolesterol jahat bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Seiring waktu, kolesterol jahat yang tinggi akan merusak arteri sehingga berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung dan meningkatkan risiko stroke.
Memeriksakan kadar kolesterol secara rutin dan menurunkan risiko penyakit jantung dengan pola hidup yang sehat dapat membantu mengurangi komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
Baca juga: 5 Manfaat Pare bagi Kesehatan, Bantu Turunkan Gula Darah dan Kolesterol
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.