Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Es Sering Terjadi, Bagaimana Proses Terbentuk dan Dampaknya?

Kompas.com - 30/01/2022, 16:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Hujan es menjadi salah satu fenomena bencana hidrometeorologi yang sering dijumpai ketika cuaca ekstrem terjadi disejumlah wilayah.

Berbeda dengan salju, hujan es ini juga bisa terjadi di Indonesia. Beberapa waktu lalu hujan es melanda Bogor dan Tasikmalaya.

Pada video yang viral beredar di berbagai platform media sosial, hujan es yang melanda Bogor dan Tasikmalaya disertai angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang dan atap rumah warga rusak akibat terjangan angin. Selain itu, angin kecang juga mengakibatkan sebuah reklame ambruk.

Mengapa hujan es bisa terjadi di Indonesia?

Kepala Bidang Diserminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan bahwa hujan es atau hail merupakan fenomena cuaca alamiah.

Hal ini biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrim.

Hary menjelaskan, fenomena hujan es terjadi karena adanya awan Cumulonimbus (CB).

Pada awan ini terdapat tiga macam partikel, (yaitu) butir air, butir air super dingin, dan partikel es.

Baca juga: Hujan Es Melanda Bogor dan Tasikmalaya, Begini Proses hingga Dampaknya

"Sehingga hujan lebat yang masih berupa partikel padat (es atau hail) dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan CB tersebut," ujar Harry dalam pemberitaan Kompas.com edisi 22 Oktober 2021.

Biasanya awan berbentuk berlapis-lapis dan seperti bunga kol, di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi, yang akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam.

Proses terjadinya hujan es

Hary menambahkan, pada awan tersebut terdapar beberapa fenomena dalam proses pembentukan dan pertumbuhannya, seperti:

1. Strong updraft and downdraft

Adanya proses pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat.

Pergerakan massa udara naik (updraft) yang cukup kuat dapat membawa uap air naik hingga mencapai ketinggian di mana suhu udara menjadi sangat dingin hingga uap air membeku menjadi partikel es.

Partikel es dan partikel air super dingin akan bercampur dan teraduk-aduk akibat proses updraft dan downdraft sehingga membentuk butiran es yang semakin membesar.

Saat butiran es sudah terlalu besar, maka pergerakan massa udara naik tersebut tidak akan mampu lagi mengangkatnya sehingga butiran es akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hail atau hujan es.

Strong updraft di suatu daerah dapat terbentuk dan terjadi akibat adanya pemanasan matahari yang intens (pemanasannya sangat optimal/kuat), antara pagi hingga siang hari dan dapat juga dipengaruhi oleh topografi suatu daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com