Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pria Lebih Menderita Saat Jomblo? Ini Daftar Plus-Minusnya

Kompas.com - 22/01/2022, 08:41 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara putusnya sebuah relasi atau bertahun-tahun hidup sendiri. Peradangan hanya terjadi pada pria setelah disesuaikan dengan faktor-faktor tertentu.

"Sedangkan pada wanita, kami tidak menemukan efek seperti itu," ujar Dr Karolina Davidsen, penulis studi dan research associate di Department of Public Health di University of Copenhagen, Denmark.

Studi ini mengamati periode di mana individu hidup sendiri dan jumlah kandasnya hubungan asmara. Sebab, akhir dari suatu hubungan seringkali diikuti oleh periode hidup dalam kesendirian.

Kaitan antara perasaan kesepian dan masalah kesehatan yang merugikan sudah didokumentasikan dalam banyak studi lain.

Begitu penjelasan Dr Peter Libby, spesialis pengobatan kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital. Ia tidak terlibat dalam studi dari University of Copenhagen.

Menurut Libby, studi terbaru memperkuat hubungan antara kesepian dan masalah sistem saraf dan peradangan, yang merupakan pemicu signifikan penyakit jantung.

"Ada peningkatan pemahaman tentang hubungan mendasar antara stres psikologis dan variabel biologis yang terkait peradangan," kata Libby.

Baca juga: 17 Cara Membunuh Rasa Kesepian, Bisa Dicoba...

Peserta wanita yang berpartisipasi dalam studi tidak menunjukkan hubungan yang kuat antara melajang atau putus cinta dengan peradangan.

Davidsen mencatat, kemungkinan hasil ini disebabkan oleh jumlah peserta wanita yang lebih sedikit dibandingkan pria dalam studi tersebut.

Ia menambahkan, tingkat peradangan pada peserta kemungkinan juga berbeda jika diukur berdasarkan usia.

Usia rata-rata peserta yang diteliti adalah 54,5 tahun, dan ada potensi dampak putus cinta atau hidup sendiri dalam waktu lama akan berlanjut seiring bertambahnya usia peserta.

3. Memilih sendiri karena merasa kesepian?

Apa yang perlu dilakukan Anda yang hidup sendiri karena jomblo?

Selain risiko kesepian, para peneliti menyarankan agar mewaspadai faktor risiko sosial tambahan yang biasanya tidak disadari.

Dr Peter Libby menyarankan Anda yang hidup sendiri untuk menjalani gaya hidup sehat, mengingat risiko peradangan dapat meningkat akibat kesendirian.

"Ketika menghadapi kesulitan dalam bentuk apa pun, aktivitas fisik secara teratur dan diet sehat bisa menolong kesejahteraan, baik psikologis maupun biologis," katanya.

Baca juga: Wahai Pria, Benarkah Jadi Bujangan Enggak Enak?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com