Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Mulai Menyebar, Mengapa Virus Corona Terus Bermutasi?

Kompas.com - 04/12/2021, 06:06 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Munculnya varian Omicron, mutasi terbaru dari Covid-19, tentu menimbulkan pertanyaan di benak kita.

Virus yang tengah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini masih dalam tahap penelitian. 

Banyak yang menduga penyebarannya bisa lebih cepat dibandingkan varian Delta. Hal ini tentu membuat banyak orang kembali khawatir mengenai pandemi yang kondisinya tak juga mereda.

Meski dilaporkan memiliki gejala yang lebih ringan, tidak ada tanda kehilangan indera penciuman dan perasa pada pasiennya, para peneliti belum bisa memastikan apakah ia lebih berbahaya dibandingkan varian lain.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan virus Covid-19 bermutasi? Lalu, sampai kapan ia akan bermutasi?

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 dari Varian Omicron Masih Bisa Dideteksi PCR

Penyebab mutasi virus Covid-19

Mutasi yang terjadi pada virus Covid-19 sebenarnya sangat lumrah. Sebab mutasi virus adalah fitur replika virus yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari.

"Mutasi itu selalu ada. (Karena) virus itu mau hidup juga," kata Wakil Kepala Bidang Penelitian Translasional di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof dr David H Muljono SpPD FINASIM FAASLD PhD kepada Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

Mutasi juga merupakan kondisi di mana virus tersebut mengalami perubahan pada materi genetik virus. Ini adalah hal yang wajar dan bisa terjadi karena banyak sekali faktor pendukungnya, antara lain:

  • genetik ras
  • keturunan
  • patogen atau mikroorganisme penyebab penyakit lain di dalam tubuh, dan lain sebagainya.

Mutasi yang terjadi pada virus merupakan upaya penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan virus untuk dapat bertahan hidup di sekitar inangnya (reseptor) dalam tubuh manusia.

David memaparkan, mutasi pada virus merupakan hal yang wajar dan itu tidak hanya terjadi pada virus corona SARS-CoV-2. "Virus flu biasa juga bermutasi ya," tuturnya.

Pada saat mutasi, virus akan melakukan adaptasi dan mengubah bentuk genetiknya. Tetapi, menurut para ilmuwan virus corona ini sebenarnya berubah sangat lambat dibandingkan virus flu lain.

Dengan relatif rendahnya tingkat kekebalan alami di populasi, tiadanya vaksin, dan sedikit pengobatan yang efektif, tidak ada tekanan bagi si virus untuk beradaptasi.

Sementara itu, David menjelaskan cara mutasi pada virus penyebab flu biasa.

Jika ada satu orang yang terkena flu dan menularkan sampai 10 orang berikutnya. Maka, sebenarnya dalam 10 orang itu sudah bisa terjadi mutasi virus biasa tadi.

Bahkan akibat dari mutasi yang terjadi itu, orang yang ke 10 bisa menularkan virus flu bermutasi kepada orang yang pertama tadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com