Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sekedar Bumbu Dapur, Ini 4 Manfaat Bawang Putih

Kompas.com - 11/06/2022, 21:20 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Bawang putih dengan nama ilmiah Allium sativum L. ini selama ini sudah diakui memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Bawang putih menjadi salah satu bumbu masak yang paling banyak ditemukan dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, selain dipakai sabagai bahan bumbu masakan karena dapat menambah rasa gurih dan lezat pada masakan, bawang putih juga digunakan dalam ramuan obat-obatan.

Kandungan komponen aktif bawang putih

Peneliti di Balai Besar Pertanian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Kementerian Pertanian, Kirana Sanggrami S dalam Buku Saku Bahan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster 2021 bahwa bawang putih memiliki banyak komponen aktif yang memang berdasarkan penelitian bermanfaat bagi kesehatan kita.

Baca juga: 4 Manfaat Bawang Putih, Lawan Virus hingga Sumber Immune Booster

Dalam satu siung bawang putih didapatkan kandungan sebagai berikut.

  • Air 58,58 persen
  • Protein 6,36 persen
  • Lemak 0,40 persen
  • Karbohidrat 33,06 persen
  • Gula 1 persen
  • Total serat pangan 2,1 persen
  • Gula 1 persen
  • Asam lemak jenuh 0,09 persen
  • Asam lemak tidak jenuh 0,25 persen

Selain beberapa nutrisi penting di atas, ada banyak komponen aktif yang juga terkandung di dalam bawang putih.

Komponen aktif pada bawang putih adalah senyawa allisin (golongan organosulfur), dialil trisul?da (golongan organosulfur), ajoene (golongan organosulfur) dan kuersetin (golongan ?avonoid).

Manfaat bawang putih bagi kesehatan

Berikut beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan, terutama dalam hal antivirus dan imun booster tubuh kita.

1. Bawang putih menghambat multiplikasi virus

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih

Seperti yang disebutkan di atas, salah satu kandungan komponen aktif pada bawang putih adalah allisin, dialil trisulfida, dan ajoene.

Ketiganya komponen ini diketahui dapat melewati membran fosfolipid sel, sehingga menghambat multiplikasi virus atau replikasi virus yang banyak.

Kirana menjelaskan, senyawa allisin diperoleh dari komponen yang bernama allin atau S-alil-sistein yang dirombah oleh enzim allinase menjadi allisin.

Ternyata tidak hanya ketiga komponen itu saja yang berperan besar dalam menghambat replikasi virus di dalam tubuh, ada lagi senyawa aktif yang juga turut berperan yakni Kuersetin.

“Kuersetin berperan dalam menghambat pembentuan RNA polymerase yang diperlukan dalam replikasi virus dan menghambat pelekatan virus pada sel tubuh,” kata dia.

2. Bawang purih menghambat pertumbuhan virus

Pada umumnya, virus yang masuk ke dalam tubuh akan mencari inang atau reseptor yang cocok untuk dijadikan tempat virus itu berkembang biang, bereplikasi menjadi lebih banyak dan menyerang tubuh manusia dari dalam.

Nah, kandungan allisin dan kuersetin yang ada di dalam bawang putih ternyata sangat baik dalam menghambat proses yang satu ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com