Benarkah Penyintas Covid-19 Punya Kekebalan Super?

Meski begitu, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian terhadap sistem kekebalan yang dimiliki para penyintas Covid-19.

Penjelasan Kemenkes

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (26/11/2021), Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah melaporkan mengenai Covid super-immunity dari hybrid antibodi.

Kemenkes menjelaskan, super-immunity (hybrid immunity) adalah kekebalan yang terbentuk dari kombinasi antibodi yang didapat seseorang dari infeksi alami dan vaksinasi.

Berdasarkan laporan tersebut, infeksi virus Corona SARS-CoV-2 memang dapat meningkatkan respons imun.

Baca juga: Eropa Jadi Pusat Pandemi Covid-19 Akibat Rasa Aman Palsu Vaksinasi

Ada 4 kombinasi dominan respons imun yang terdeteksi, yakni:

• IgG
• Memory B cells
• T cells
• IgA

Bahkan, empat respons imun tersebut masih bisa terdeteksi meski telah 6 bulan pasca infeksi.

Kemenkes pun berpendapat sama bahwa super immunity pada penyintas Covid-19 dapat terbentuk hanya dengan tambahan satu dosis vaksinasi.

"Individu dengan super-immunity menunjukkan level antibodi dan Sel B yang lebih tinggi, lebih stabil dan lebih lama. Individu dengan super-immunity menunjukkan kemampuan netralisasi lebih dari 10 kali lebih tinggi," kata Kemenkes.

Kemenkes menjelaskan, selain dari antigen spike protein yang berasal dari vaksinasi, orang bisa memiliki super immunity karena dikombinasikan dengan antigen yang lebih beragam dari virus corona SARS-CoV-2.

Proses diferensiasi sel B dan antibodi yang dibentuk pun lebih beragam sehingga mampu menetralisasi lebih banyak macam varian virus Corona.

(Penulis: Gloria Setyvani Putri)

Sumber: KOMPAS.com