Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Matahari dan Dampaknya Pada Kehidupan Manusia

Kompas.com - 31/10/2021, 15:14 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Badai Matahari merupakan fenomena di mana terjadi lonjakan peningkatan secara mendadak di Matahari. Akibatnya, terjadi ledakan dengan skala besar karena ukuran Matahari yang juga sangat besar.

Namun, peristiwa yang terjadi pada ledakan Matahari ini dapat berbeda-beda. Salah satu peristiwa pada ledakan Matahari ini ada yang disebut Flare.

Flare merupakan ledakan di daerah aktif Matahari yang ditandai dengan peningkatan cahaya di bagian tertentu Matahari, seolah tiba-tiba langit menjadi lebih terang dengan sangat cepat.

Lalu apa yang menjadi penyebab Badai Matahari?

Baca juga: 3 Fakta Badai Matahari, Penyebab hingga Dampaknya pada Manusia

Mengutip Kompas.com yang melansir Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badai Matahari disebabkan oleh pergerakan plasma atau dinamika yang bergerak di dalam dan di permukaan Matahari.

Fenomena Badai Matahari juga terjadi karena adanya gangguan magnetik seiring tidak seragamnya kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan Matahari dan antara permukaan dengan interior Matahari.

Ketidakseragaman ini yang kemudian memicu badai Matahari sehingga menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari bisa saling berbelit, terpuntir dan membentuk busur yang menjulur keluar dari fotosfera.

Meski begitu, Badai Matahari tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Diperlukan alat bantu seperti teleskop untuk memantau Badai Matahari.

Itu pun tidak bisa dilakukan secara terus-menerus lantaran bumi melakukan rotasi yang menyebabkan terjadinya pergantian waktu siang dan malam.

Karena itu, pemantauan badai Matahari biasanya dilakukan dengan mengirim satelit ke luar angkasa sehingga pemantauan tetap bisa dilakukan tanpa terhalang pergantian siang dan malam.

Dampak Badai Matahari bagi kehidupan manusia

Fenomena Badai Matahari bisa berdampak langsung terhadap kehidupan manusia. Akibat dari Badai Matahari ini adalah gangguan pada kondisi di atmosfer, khususnya ionosfer maupun geomagnet bumi.

Sanggetha Abdu Jyothi, asisten profesor di University of California, Irvine, dalam hasil penelitian yang bertajuk "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse” menyebutkan, Badai Matahari ekstrem dapat menyebabkan “kiamat internet”.

Baca juga: Tidak Hanya Kiamat Internet, Ini 4 Dampak Badai Matahari Ekstrem

Badai matahari dahsyat pernah menerjang Bumi 2700 tahun lalu. Akankan terjadi hal serupa di era modern?science alert Badai matahari dahsyat pernah menerjang Bumi 2700 tahun lalu. Akankan terjadi hal serupa di era modern?

Apa yang dimaksud “kiamat internet”?

Kiamat internet” yang ditakutkan bila Badai Matahari ekstrem terjadi adalah matinya jaringan internet secara besar-besaran di berbagai negara di dunia, bahkan hingga berbulan-bulan lamanya.

Dalam penelitiannya, Jyothi mengatakan, bahwa infrastruktur yang ada masih belum siap menghadapi badai matahari dalam skala yang besar atau ekstrem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com