Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Badai Matahari dan Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?

Kompas.com - 14/10/2021, 14:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Apa itu badai Matahari?

Belakangan, badai Matahari menjadi perbincangan setelah National Oceanic And Atmospheric Administration (NOAA) mengeluarkan peringatan bahwa badai Matahari muncul dan menjadi peristiwa kategori G2 yang cukup kuat.

Melansir Space, NOAA mengeluarkan laporan badai Matahari untuk 11 Oktober-12 Oktober 2021.

NOAA menyebutkan, badai Matahari akan memengaruhi satelit di orbit sekitar Bumi, menyebabkan gangguan jaringan listrik.

Badai matahari juga disebut bisa memicu aurora yang terlihat di selatan New York dan Washington.

Baca juga: Waspada, Prediksi Peneliti Badai Matahari Picu Kiamat Internet, Fenomena Apa Itu?

Sebenarnya, apa itu badai Matahari dan bagaimana dampaknya untuk Indonesia?

Pengertian badai Matahari

Peneliti Cuaca Antariksa di Pusat Riset Antariksa Lapan-BRIN Tiar Dani menjelaskan, badai Matahari adalah terjadinya peristiwa ledakan di Matahari yang berasal dari sunspot (bintik yang muncul di piringan Matahari).

“Ledakan tersebut biasanya disebut Flare dan kadang disertai dengan lontaran massa korona atau Coronal Mass Ejection (CME),” ujar Tiar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/10/2021).

Menurut Tiar, dampak ledakan (flare) akan terasa di Bumi 9 menit kemudian, terutama di sisi Bumi yang sedang menghadap Matahari (atau sisi siang).

Sementara, dampak CME akan terasa sekitar 1-3 hari tergantung kecepatan partikel CME yang dilontarkan.

Tiar memaparkan, ketika partikel tersebut telah mencapai Bumi, maka biasanya ditandai dengan munculnya aurora di kutub-kutub Bumi.

Selain itu, akan timbul badai geomagnet yakni terganggunya lapisan magnetosfer Bumi dan beberapa satelit.

Muncul pula badai ionosfer yakni terganggunya komunikasi radio dan satelit.

Tiar mengatakan, badai pada 12 Oktober 2021 disebabkan flare kelas M1,6 yang terjadi pada 9 Oktober 2021.

Ledakan tersebut disertai dengan HALO CME yakni lontaran partikel berbentuk lingkaran.

Baca juga: Internet Bisa Mati Berbulan-bulan Akibat Badai Matahari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com