Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samudra Selatan Memiliki Udara Terbersih di Bumi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 06/04/2024, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Samudra Selatan yang mengelilingi Antarktika diidentifikasi sebagai tempat dengan udara terbersih di Bumi.

Minimnya aktivitas manusia di lautan yang disebut juga sebagai Samudra Antarktika ini berkontribusi pada kondisi udara bersih.

Studi pertama mengenai komposisi bioaerosol di Samudra Selatan oleh para peneliti dari Colorado State University, Amerika Serikat menemukan, wilayah atmosfer di lingkungan ini tidak berubah akibat aktivitas manusia.

Dilansir dari CNN, Selasa (2/6/2020), polusi udara disebabkan oleh aerosol, yaitu partikel padat dan cair serta gas yang tersuspensi di udara.

Partikel tersebut dihasilkan oleh aktivitas manusia, termasuk pembakaran bahan bakar fosil, produksi pupuk, dan pembuangan air limbah.

Para peneliti menemukan, lapisan batas udara yang mengaliri awan bagian bawah di atas Samudra Selatan bebas dari partikel aerosol.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Samudra Atlantik Akan Hilang, Ini Penyebabnya


Penyebab Samudra Antarktika punya udara terbersih di dunia

Selain kurangnya aktivitas manusia, penelitian terbaru dalam jurnal Climate and Atmospheric Science mengungkapkan kemungkinan lain penyebab bersihnya udara Samudra Selatan.

Studi yang terbit pada 22 Maret 2024 tersebut melaporkan, terdapat sumber partikel halus alami, seperti garam dari semprotan laut atau debu terbawa angin, yang mungkin berkontribusi.

"Penelitian terbaru kami menemukan bahwa awan dan hujan memainkan peran penting dalam membersihkan atmosfer," tulis para peneliti dalam The Conversation, Jumat (5/4/2024).

Menurut peneliti, tingkat aerosol di Samudra Selatan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini termasuk jumlah semprotan garam dan variasi musiman dalam pertumbuhan organisme kecil mirip tumbuhan (fitoplankton) yang merupakan sumber partikel sulfat di udara.

Saat udara di Samudra Selatan paling murni, yakni selama musim dingin, maka lebih sedikit sulfat yang dihasilkan.

Di sisi lain, Samudra Selatan juga merupakan tempat paling berawan di Bumi. Wilayah ini mengalami hujan sporadis berumur pendek yang berbeda dengan wilayah lainnya.

"Kami ingin memahami peran awan dan hujan dalam membersihkan udara (di Samudra Selatan)," tutur peneliti.

Secara khusus, peneliti mencari pola awan dengan bentuk menyerupai sarang lebah yang berperan besar dalam mengatur iklim.

Saat "rongga" sarang lebah dipenuhi awan atau tertutup, kumpulan awan akan menjadi lebih putih dan terang, memantulkan lebih banyak sinar Matahari kembali ke angkasa.

Halaman:

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com