Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sigmund Freud dan Carl Jung Ungkap Arti 5 Mimpi yang Paling Umum Terjadi

Kompas.com - 06/04/2024, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mimpi menghiasi waktu tidur manusia, meski mimpi tak selalu bisa diingat detailnya saat seseorang terbangun.

Dari abad ke abad, manusia menerjemahkan mimpi ke dalam berbagai penafsiran, baik yang dihubungkan ke ranah agama maupun budaya.

Penafsiran makna mimpi pun tak pernah "diusir" dari ranah sains. Terbukti, dari masa ke masa, psikolog selalu mempelajari mimpi dan mencari artinya yang dikaitkan dengan kondisi psikologis manusia.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, mimpi terjadi selama fase tidur rapid eye movement (REM) atau fase tidur pulas manusia.

Sedangkan dikutip dari Kompas.com (3/1/2024),  pakar menyatakan bahwa fase tidur REM dihasilkan oleh bagian batang otak, sedangkan otak depan yang akan menghasilkan mimpi.

Salah satu area otak yang paling aktif saat bermimpi adalah amigdala, yakni bagian otak yang terkait dengan naluri bertahan hidup dan respons "lawan atau lari".

Baca juga: Ramai soal Tidur Sore Menyebabkan Mimpi Aneh, Benarkah?

Mimpi dalam berbagai perspektif

Dilansir dari Forbes, Rabu (3/4/2024), para peneliti memperkirakan bahwa rata-rata orang mengalami sekitar empat hingga enam mimpi per malam.

Pengembaraan pikiran di malam hari ini terus menjadi perdebatan ilmuwan, baik dari penyebab, asal-usul, maupun maknanya.

Dari kacamata Sigmund Freud, bapak psikoanalisis dunia, mimpi adalah pintu gerbang menuju keinginan, ketakutan, dan konflik terdalam kita, yang sering kali dikaburkan oleh kesadaran kita. 

Sedangkan dari perspektif psikologi modern, disebutkan ada banyak teori yang beragam mengenai sifat mimpi.

Teori kognitif menyatakan bahwa mimpi adalah hasil sampingan dari pemrosesan informasi oleh otak, yang berfungsi untuk mengonsolidasikan ingatan kita sekaligus memperkuat pembelajaran.

Carl Jung, tokoh perintis lain dalam psikologi yang lahir tahun 1875, menawarkan perspektif alternatif tentang mimpi.

Baginya, mimpi bukanlah manifestasi acak dari alam bawah sadar, melainkan ekspresi yang bermakna dari pencarian jiwa kita akan keutuhan.

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Mengalami Mimpi? Berikut Penjelasannya

Mimpi yang paling umum terjadi

Penelitian dari jurnal Motivation and Emotion menunjukkan bahwa di seluruh dunia, ada beberapa tema umum dalam mimpi kita. Meskipun interpretasi dapat bervariasi, namun tema-tema tertentu berulang di berbagai budaya dan konteks.

Berikut mimpi yang paling umum terjadi tersebut:

1. Mimpi jatuh

Mimpi jatuh adalah mimpi paling umum yang ada di sejarah umat manusia.

Masih dari Forbes, mimpi jatuh sering kali membangkitkan rasa kerentanan dan kehilangan kendali, membuat seseorang terbangun dipenuhi rasa cemas dan khawatir.

Dari sisi psikologis, mimpi ini dapat melambangkan rasa takut akan kegagalan atau perasaan terjerumus ke dalam kekacauan pribadi. Atau, mengindikasikan kebutuhan untuk melepaskan hambatan dan menerima perubahan.

Freud menafsirkan jatuh sebagai manifestasi dari hasrat atau kecemasan seksual, yang mencerminkan kerinduan untuk melepaskan diri atau menyerah.

2. Mimpi terbang

Berbanding terbalik dengan jatuh, mimpi terbang melambangkan pembebasan yang melambung tinggi dari batasan-batasan duniawi.

Secara psikologis, mimpi terbang dapat melambangkan kebebasan, pemberdayaan, dan transendensi.

Jung memandang terbang sebagai metafora untuk pendakian spiritual, yang menandakan perjalanan menuju pencerahan.

Mimpi seperti ini sering kali bertepatan dengan perasaan gembira dan euforia.

Ilustrasi mimpi dikejar yang membuat seseorang merasa takut.iStockphoto/demaerre Ilustrasi mimpi dikejar yang membuat seseorang merasa takut.

3. Mimpi dikejar-kejar sesuatu

Sensasi dikejar dalam mimpi membangkitkan naluri primitif kita akan rasa takut dan menghindar.

Psikolog menyebut, secara psikologis, mimpi ini dapat melambangkan penghindaran diri dari konflik atau emosi yang belum terselesaikan.

Mimpi dikejar dapat mencerminkan rasa kewalahan oleh tekanan eksternal atau gejolak batin.

Jung menafsirkan mimpi terjatuh sebagai konfrontasi dengan bayangan diri kita, aspek-aspek yang lebih gelap dan tertekan dari kepribadian kita yang menuntut pengakuan.

Baca juga: Ramai soal Tidur Sore Menyebabkan Mimpi Aneh, Benarkah?

4. Mimpi gigi tanggal

Mimpi gigi tanggal ternyata sangat umum terjadi, dan sering kali menimbulkan perasaan tidak nyaman dan rentan.

Secara psikologis, mimpi ini dapat melambangkan rasa takut akan penuaan, kehilangan vitalitas, atau kekhawatiran akan citra diri.

Selain itu, mimpi gigi tanggal juga dapat menandakan kebutuhan akan pembaharuan dan kelahiran kembali, menanggalkan kebiasaan atau keyakinan lama untuk membuka jalan bagi pertumbuhan.

Namun, Freud menafsirkannya sebagai cerminan dari kecemasan seksual atau ketakutan akan pengebirian, yang menghubungkannya dengan perasaan pengebirian dan ketidakberdayaan.

5. Mimpi telanjang di depan umum

Mimpi telanjang di depan umum dapat menyebabkan perasaan kerentanan dan eksposur yang mendalam.

Secara psikologis, mimpi ini dapat melambangkan rasa takut akan penghakiman, penolakan, atau pengawasan sosial.

Mimpi telanjang dapat mencerminkan rasa tidak aman tentang citra diri atau keinginan untuk menyembunyikan kekurangan dan kelemahan yang dirasakan.

Jung menafsirkan ketelanjangan sebagai pengupasan topeng dan kepura-puraan sosial, yang akhirnya mengekspos diri yang sebenarnya di balik topeng konformitas sosial.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com