Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Layanan Penukaran Uang di Rest Area Tol Japek pada Arus Mudik Lebaran 2024

Kompas.com - 31/03/2024, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan membuka layanan penukaran uang di rest area tol pada masa arus mudik Lebaran 2024.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengungkapkan, layanan penukaran uang tersebut berlokasi di rest area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang, Jawa Barat.

“(Layanan penukaran uang) dibuka pada 2-5 April 2024,” ujar Erwin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Lantas, bagaimana cara menukarkan yang baru di rest area tol Japek saat mudik Lebaran 2024?

Baca juga: Apakah Uang Rupiah yang Sudah Tidak Berlaku Bisa Ditukar di BI?

Cara menukarkan uang

Erwin menyampaikan, warga bisa menukarkan uang dengan langsung mendatangi lokasi penukaran (go show) atau melakukan pemesanan terlebih dahulu di Pintar.

Meski begitu, ia menyarankan untuk melakukan pemesanan penukaran uang di Pintar terlebih dahulu.

“Bisa langsung, tapi lebih praktis pakai Pintar supaya tidak lama menunggu dan juga ada informasi teknis tentang penukarannya,” ucap Erwin.

Baca juga: Cara, Syarat, dan Batas Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024

Adapun cara memesan penukaran uang melalui Pintar sebagai berikut:

  • Mengakses situs Pintar BI di https://pintar.bi.go.id/
  • Pilih menu “Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling”
  • Pilih provinsi lokasi kas keliling, klik “Lihat Lokasi”
  • Sistem akan menampilkan lokasi kas keliling yang dapat dipilih dalam bentuk
  • tabel
  • Setelah menentukan lokasi yang diinginkan, masyarakat memilih jam operasional yang tersedia
  • Setelah itu, klik “Pilih” pada lokasi kas keliling yang diinginkan
  • Masyarakat mengisi data pemesanan meliputi NIK-KTP, Nama, nomor telepon, dan alamat email, klik “Lanjutkan”
  • Masyarakat memilih pecahan uang yang akan ditukarkan sesuai kebutuhan
  • Masyarakat dapat memilih “0” (klik panah bawah) jika tidak ingin menukarkan pecahan tertentu, dan klik panah atas apabila ingin menukar pecahan sesuai jumlah lembar yang telah ditetapkan
  • Masyarakat dapat mengisi jumlah lembar UPK75 (Uang Peringatan Kemerdekaan pecahan Rp 75.000) yang ingin ditukarkan
  • Masyarakat memilih “0” jika tidak menukarkan UPK75
  • Klik captcha dan ikuti instruksi yang ada
  • Mencentang checkbox pernyataan data yang diisi adalah benar
  • Setelah selesai menentukan jumlah pecahan, masyarakat memilih “Pesan”
  • Sistem menampilkan resume bukti pemesanan
  • Unduh bukti pemesanan dalam bentuk PDF dengan cara klik “Download Bukti Pemesanan” pada bagian bawah halaman pemesanan
  • Masyarakat bisa menukarkan uang sesuai dengan tanggal, waktu, dan lokasi yang tertera pada bukti pemesanan
  • Penukar wajib membawa bukti pemesanan penukaran uang melalui kas keliling dalam bentuk digital atau cetak yang telah disertai QR Code di lembarannya.

Baca juga: Dicap Uang Langka, Masih Bisakah Pecahan Rp 75.000 untuk Transaksi?

Pecahan uang maksimal yang ditukarkan

Marlison mengungkapkan, setiap penukar dibatasi hanya bisa menukarkan uangnya maksimal sebanyak Rp 4 juta.

Batas maksimal jumlah nominal uang tersebut berguna untuk memberikan pemerataan kepada masyarakat agar semuanya dapat terlayani dengan baik dan adil.

Penukaran uang tersebut nantinya akan dibagi dalam bentuk pecahan sebagai berikut:

  • Rp 1.000.0000: pecahan Rp 50.000 (20 lembar)
  • Rp 1.000.000: pecahan Rp 20.000 (50 lembar)
  • Rp 1.000.000: pecahan Rp 10.000 (100 lembar)
  • Rp 500.000: pecahan Rp 5.000 (100 lembar)
  • Rp 400.000: pecahan Rp Rp 2.000 (200 lembar)
  • Rp 100.000: pecahan Rp 1.000 (100 lembar).

Baca juga: BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Pada momen ini, Erwin pun mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

“Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah yaitu ‘Dilihat, Diraba, Diterawang (3D)’,” ungkap Erwin.

“Dan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu ‘Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (5J)’,” sambungnya.

Bangga Rupiah karena tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional, namun mata uang ini juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.

Penggunaan uang rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.

Kemudian, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Baca juga: Apakah Uang Palsu dari ATM Bisa Ditukar ke Bank? Ini Kata Bank Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com