Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bahaya Toksoplasma, Pakar: Tak Menular via Kontak Langsung dengan Kucing

Kompas.com - 21/03/2024, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut memelihara kucing dapat berdampak buruk pada janin manusia, viral di media sosial.

Unggahan itu dimuat oleh akun X @tanyarlfes pada Rabu (20/3/2024).

Dalam unggahan, pengunggah menyebut akan bahayanya toksoplasma, infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang ada pada tubuh kucing.

Guys buat klian yg lgi hamil mnding pikir2 lgi plihara kucing krna tkutnya nnti trjdi apa2 sma janinnya,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Aplgi kucing trmsuk hewan yg bnyk diplihara di indo, aplgi smpe tidur breng. Ksian nnti trjdi apa2 sma janinnya,” lanjutnya.

Hingga Kamis (21/3/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 1 juta kali dan mendapat sekitar 11.000 likes.

Lantas, benarkah semua kucing membawa parasit Toxoplasma gondii? Bagaimana cara penularannya?


Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Benarkah Kucing Putih Bersikap Lebih Sopan?

Penjelasan ahli

Dosen fakultas kedokteran hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo membenarkan bahwa kucing bisa terinfeksi parasit Toxoplasma gondii.

Kucing memang hewan inang sejati Toxoplasma gondii,” ucap Slamet, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

“Artinya, T. gondii hanya bisa hidup dan berkembang biak dalam usus, lebih tepatnya sel epitel usus, di semua spesies kucing,” lanjutnya.

Nantinya, T. gondii akan menghasilkan semacam telur yang disebut sebagai oocysts atau oosista.

Ia menjelaskan, parasit tersebut menginfeksi kucing dari apa yang mereka makan.

Meski begitu, kata Slamet, terdapat informasi yang sedikit keliru dalam unggahan tersebut.

“Hanya kucing yang terinfeksi T. gondii yang dapat menyebarkan oosista ke lingkungan. Ingat, bukan ke manusia langsung,” ujar dia.

“Meskipun kucing adalah inang sejati T. gondii, namun kucing tidak dapat menularkan toksoplasma secara langsung ke manusia dan hewan berdarah panas lainnya,” sambungnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com