Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Menjabat Setahun, Presiden Vietnam Mundur karena Dugaan Korupsi

Kompas.com - 21/03/2024, 14:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Vietnam Vo Van Thuong mengundurkan diri pada Rabu (20/3/2024) setelah satu tahun menjabat.

Pengunduran diri tersebut telah disetujui oleh Komite Partai Pusat, sebuah badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam yang diperintah oleh Partai Komunis.

Pemerintah mengatakan, pengunduran diri Thuong menjadi tanda gejolak politik yang dapat merusak kepercayaan investor asing di Vietnam, seperti dilansir dari Reuters.

Jabatan presiden di Vietnam memegang peran seremonial dan merupakan salah satu dari empat posisi politik teratas di Vietnam.

Baca juga: Daftar Skuad Timnas Indonesia Lawan Vietnam, Ada Pemain Swansea City

Alasan Presiden Vietnam mengundurkan diri

Thuong diduga meninggalkan jabatannya sebagai presiden karena keterkaitannya dengan skandal korupsi di provinsi asalnya.

Kantor berita pemerintah Vietnam melaporkan, Thuong mengundurkan diri setelah Komite Inspeksi Pusat menemukan pelanggaran peraturan bagi anggota partai.

Namun, tidak disebutkan secara spesifik peraturan apa saja yang dimaksud. Akan tetapi, partai tersebut sering menggunakan pernyataan serupa untuk menunjukkan adanya indikasi korupsi.

"Pelanggaran dan kekurangan Thuong telah menyebabkan opini publik yang buruk, memengaruhi reputasi partai, negara dan dirinya secara pribadi," tulis laporan dari Dan Tri, sebuah publikasi online yang dikelola pemerintah, dilansir dari The New York Times.

Baca juga: Pria Vietnam Sakit Kepala, Ternyata Ada Sumpit Tersangkut di Otaknya

Pengunduran diri Thuong juga terjadi di tengah kampanye antikorupsi selama bertahun-tahun yang telah menyebabkan jatuhnya banyak pejabat tinggi, termasuk pendahulunya.

Sebelumnya, pada awal Maret 2024, polisi Vietnam menangkap mantan gubernur Provinsi Quang Ngai di Vietnam tengah atas tuduhan suap. Tuduhan tersebut menyeret nama Thoung yang kala itu menjabat sebagai ketua partai wilayah tersebut.

Spekulasi keterlibatan Thuong semakin kuat dalam beberapa hari terakhir setelah kunjungan kenegaraan keluarga kerajaan Belanda ke Vietnam yang dijadwalkan minggu depan tiba-tiba ditunda.

Selama ini, Thuong juga dikenal dekat dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong. Trong adalah tokoh paling berkuasa di Vietnam dan arsitek utama kampanye antikorupsi.

Baca juga: Vietnam Larang Penayangan Film Barbie, Apa Penyebabnya?

Profil Vo Van Thuong

Pria kelahiran provinsi Vinh Long ini memegang gelar Magister Filsafat dan telah menjadi anggota Politbiro, badan pengambil keputusan tertinggi partai selama dua masa jabatan.

Thuong juga menjadi anggota termuda di Sekretariat Komite Sentral Partai sejak 1976. Dia tercatat menjadi anggota termuda di Politbiro yang saat ini beranggotakan 16 orang.

Ia ditetapkan menjadi presiden pada Maret 2023, setelah dicalonkan oleh Komite Sentral Partai.

Kala itu, Thoung menggantikan mantan presiden Nguyen Xuan Phuc yang mengundurkan diri dengan alasan tanggung jawab politik atas skandal korupsi selama pandemi.

Dalam sejarah Vietnam, mencatat Thuong adalah presiden kedua yang mengundurkan diri setelah hanya menjabat satu tahun.

Baca juga: Rombongan Gajah Liar di Vietnam Kini Punya KTP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com