Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Kompas.com - 19/03/2024, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikan merupakan bahan pangan hewani yang direkomendasikan untuk ibu hamil.

Bahan pangan ini bisa menjadi sumber protein, zat besi, dan seng yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.

Asam lemak omega 3 terutama jenis asam dokosaheksaenoat (DHA) pada ikan juga bisa membantu perkembangan otak bayi.

Namun, beberapa jenis ikan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena potensi cemaran merkurinya yang tinggi.

Lantas, apa saja ikan yang tidak boleh dimakan ibu hamil?

Baca juga: Daftar Ikan Laut Tinggi Merkuri, Perlu Dihindari untuk Cegah Penyakit


Ikan pantangan ibu hamil

Merkuri dan bentuk organiknya, metilmerkuri, bersifat racun bagi sistem saraf pusat manusia yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Dilansir dari laman Verywell Fit, paparan merkuri, terutama pada otak janin dan bayi yang baru lahir bisa menyebabkan kerusakan permanen.

Seberapa parah kerusakan yang terjadi akibat zat ini sangat tergantung pada seberapa banyak paparannya.

Keracunan metilmerkuri bisa memicu lumpuh otak, kebutaan, tuli, gangguan fungsi mental, gangguan fungsi paru-paru, serta gangguan pertumbuhan.

Oleh karena itu, ibu hamil dan wanita yang berencana hamil perlu menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi guna mencegah risikonya.

Dikutip dari laman WebMD, berikut jenis ikan yang perlu dihindari ibu hamil beserta rata-rata kandungan merkurinya:

1. Ikan todak (swordfish)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,995 ppm
  • Kandungan tertinggi: 3,22 ppm.

2. Hiu (shark)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,979 ppm
  • Kandungan tertinggi: 4,54 ppm.

3. Ikan jabad (tilefish)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 1,123 ppm
  • Kandungan tertinggi: 3,73 ppm.

4. Makerel raja (king mackerel)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,73 ppm
  • Kandungan tertinggi: 1,67 ppm.

5. Tuna mata besar (bigeye tuna)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,689 ppm
  • Kandungan tertinggi:1,816 ppm.

6. Ikan marlin (marlin)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,485 ppm
  • Kandungan tertinggi: 0,92 ppm.

7. Orange roughy

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,571 ppm
  • Kandungan tertinggi: 1,12 ppm.

8. Kakap chile (chilean sea bass)

  • Rata-rata kandungan merkuri: 0,354 ppm
  • Kandungan tertinggi: 2,18 ppm.

Baca juga: Daftar Ikan Laut Tinggi Merkuri, Perlu Dihindari untuk Cegah Penyakit

Hindari ikan mentah dan setengah matang

Ilustrasi sushi roll dengan isian ikan mentah. Ibu hamil perlu menghindari ikan mentah.Dok. Unsplash/Vinicius Benedit Ilustrasi sushi roll dengan isian ikan mentah. Ibu hamil perlu menghindari ikan mentah.

Selain ikan tinggi merkuri, ibu hamil juga perlu menghindari mengonsunsi ikan mentah atau setengah matang.

Hal tersebut bertujuan untuk menghindari bakteri atau virus berbahaya pada makanan laut, seperti menurut laman Mayo Clinic.

Beberapa contoh makanan mentah atau setengah matang yang harus dihindari, antara lain sushi, sashimi, dan ceviche.

Bukan hanya itu, ikan mentah juga berpotensi menjadi sumber penyakit bagi ibu dan janin karena mengandung parasit berupa cacing anisakis.

Ibu hamil yang terinfeksi parasit anisakis tidak menutup kemungkinan akan mengalami gejala seperti mual, sakit perut, muntah, hingga diare.

Kondisi tersebut berpotensi membahayakan bayi dalam kandungan lantaran asupan nutrisi dan gizi akan berkurang.

Jadi, masaklah ikan dan makanan laut lain hingga suhu 63 derajat Celsius agar benar-benar matang sempurna.

Ikan yang sudah matang umumnya memiliki daging berwarna coklat atau putih seperti susu, khusus jenis ikan putih.

Daging berwarna putih susu juga menandakan udang, lobster, serta kepiting laut atau rajungan telah matang.

Sementara itu, kerang, remis, dan tiram umumnya matang jika cangkang telah terbuka. Jika cangkangnya masih rapat setelah dimasak, buang dan jangan dikonsumsi.

Baca juga: Catat, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh untuk MPASI

Efek samping merkuri

Paparan merkuri pada ikan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Bukan hanya ibu hamil, kadar merkuri yang lebih tinggi pada makhluk hidup secara umum dikaitkan dengan masalah otak.

Sebuah penelitian terhadap 129 orang dewasa di Brasil menemukan, kadar merkuri yang lebih tinggi pada rambut dikaitkan dengan penurunan keterampilan motorik halus, ketangkasan, memori, dan perhatian.

Penelitian terbaru juga menghubungkan paparan logam berat, seperti merkuri, dengan beberapa kondisi termasuk alzheimer, parkinson, autisme, depresi, dan kecemasan.

Kendati demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hubungan logam berat dengan penyakit tersebut.

Selain itu, paparan merkuri dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, peningkatan risiko serangan jantung, serta kolesterol jahat yang lebih tinggi.

Misalnya, dalam penelitian terhadap 1.800 pria, orang yang memiliki kadar merkuri tinggi dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena masalah jantung dibandingkan pria dengan kadar merkuri lebih rendah.

Namun, manfaat nutrisi dari ikan masih lebih besar daripada risiko paparan merkuri selama menghindari konsumsi ikan yang mengandung merkuri tinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com