Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

KOMPAS.com - Ikan merupakan bahan pangan hewani yang direkomendasikan untuk ibu hamil.

Bahan pangan ini bisa menjadi sumber protein, zat besi, dan seng yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.

Asam lemak omega 3 terutama jenis asam dokosaheksaenoat (DHA) pada ikan juga bisa membantu perkembangan otak bayi.

Namun, beberapa jenis ikan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena potensi cemaran merkurinya yang tinggi.

Lantas, apa saja ikan yang tidak boleh dimakan ibu hamil?

Ikan pantangan ibu hamil

Merkuri dan bentuk organiknya, metilmerkuri, bersifat racun bagi sistem saraf pusat manusia yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Dilansir dari laman Verywell Fit, paparan merkuri, terutama pada otak janin dan bayi yang baru lahir bisa menyebabkan kerusakan permanen.

Seberapa parah kerusakan yang terjadi akibat zat ini sangat tergantung pada seberapa banyak paparannya.

Keracunan metilmerkuri bisa memicu lumpuh otak, kebutaan, tuli, gangguan fungsi mental, gangguan fungsi paru-paru, serta gangguan pertumbuhan.

Oleh karena itu, ibu hamil dan wanita yang berencana hamil perlu menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi guna mencegah risikonya.

Dikutip dari laman WebMD, berikut jenis ikan yang perlu dihindari ibu hamil beserta rata-rata kandungan merkurinya:

Selain ikan tinggi merkuri, ibu hamil juga perlu menghindari mengonsunsi ikan mentah atau setengah matang.

Hal tersebut bertujuan untuk menghindari bakteri atau virus berbahaya pada makanan laut, seperti menurut laman Mayo Clinic.

Beberapa contoh makanan mentah atau setengah matang yang harus dihindari, antara lain sushi, sashimi, dan ceviche.

Bukan hanya itu, ikan mentah juga berpotensi menjadi sumber penyakit bagi ibu dan janin karena mengandung parasit berupa cacing anisakis.

Ibu hamil yang terinfeksi parasit anisakis tidak menutup kemungkinan akan mengalami gejala seperti mual, sakit perut, muntah, hingga diare.

Kondisi tersebut berpotensi membahayakan bayi dalam kandungan lantaran asupan nutrisi dan gizi akan berkurang.

Jadi, masaklah ikan dan makanan laut lain hingga suhu 63 derajat Celsius agar benar-benar matang sempurna.

Ikan yang sudah matang umumnya memiliki daging berwarna coklat atau putih seperti susu, khusus jenis ikan putih.

Daging berwarna putih susu juga menandakan udang, lobster, serta kepiting laut atau rajungan telah matang.

Sementara itu, kerang, remis, dan tiram umumnya matang jika cangkang telah terbuka. Jika cangkangnya masih rapat setelah dimasak, buang dan jangan dikonsumsi.

Efek samping merkuri

Paparan merkuri pada ikan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Bukan hanya ibu hamil, kadar merkuri yang lebih tinggi pada makhluk hidup secara umum dikaitkan dengan masalah otak.

Sebuah penelitian terhadap 129 orang dewasa di Brasil menemukan, kadar merkuri yang lebih tinggi pada rambut dikaitkan dengan penurunan keterampilan motorik halus, ketangkasan, memori, dan perhatian.

Penelitian terbaru juga menghubungkan paparan logam berat, seperti merkuri, dengan beberapa kondisi termasuk alzheimer, parkinson, autisme, depresi, dan kecemasan.

Kendati demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hubungan logam berat dengan penyakit tersebut.

Selain itu, paparan merkuri dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, peningkatan risiko serangan jantung, serta kolesterol jahat yang lebih tinggi.

Misalnya, dalam penelitian terhadap 1.800 pria, orang yang memiliki kadar merkuri tinggi dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena masalah jantung dibandingkan pria dengan kadar merkuri lebih rendah.

Namun, manfaat nutrisi dari ikan masih lebih besar daripada risiko paparan merkuri selama menghindari konsumsi ikan yang mengandung merkuri tinggi.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/19/063000465/8-ikan-yang-tidak-boleh-dimakan-ibu-hamil-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke