Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Hanan Supangkat, Saksi Kasus TPPU SYL yang Rumahnya Digeledah KPK

Kompas.com - 07/03/2024, 14:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Hanan Supangkat di Taman Kebon Jeruk, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu (6/3/2024) malam.

Hanan Supangkat adalah pihak swasta yang diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Saat menjalani pemeriksaan pada Jumat (1/3/2024) lalu, Hanan dicecar mengenai proyek di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Penggeledahan rumah Hanan berlangsung sekitar tujuh jam, sejak Rabu pukul 21.30 WIB hingga Kamis (7/3/2024) pukul 04.30 WIB.

Baca juga: Sepak Terjang dan Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo yang Mundur dari Kursi Mentan


Usai melakukan penggeledahan, penyidik KPK keluar dari rumah Hanan dengan membawa empat koper bertuliskan "disegel".

Sebanyak dua koper berwarna hitam, satu oranye, dan satu lagi berwarna abu-abu tersebut langsung dimasukkan ke dalam sebuah mobil hitam.

Penyidik KPK juga membawa satu boks kontainer serta dua mesin penghitung uang yang sebelumnya didatangkan oleh lembaga antirasuah itu.

Lantas, siapa sosok Hanan Supangkat yang rumahnya digeledah KPK?

Baca juga: 7 Fakta Pungli Pegawai Rutan KPK, Raup Rp 6 Miliar Disanksi Minta Maaf

Profil Hanan Supangkat

Hanan Supangkat merupakan pengusaha sekaligus Direktur Utama PT Mulia Knitting Factory.

Perusahaan tersebut didirikan pada 1955 oleh kakek buyutnya, Phan Tjen Kong, sebagai pabrik garmen untuk pakaian dalam pria.

Dilansir dari laman resminya, PT Mulia Knitting Factory tercatat telah menaungi sejumlah merek pakaian dalam, seperti Pipe's, Apple, Swan Brand, dan Rider.

Hanan Supangkat adalah generasi keempat dari pendiri perusahaan. Ia bergabung dalam bisnis keluarga setelah menyelesaikan studi di Amerika Serikat pada 2004.

Putra dari generasi ketiga Henry Supangkat itu pun telah berkonsentrasi pada pengembangan, pemasaran, serta distribusi pakaian dalam pria Rider.

Baca juga: Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Stagnan, Apa Langkah KPK Selanjutnya?

Didirikan sejak 30 tahun yang lalu, merek Rider diklaim sebagai salah satu pemimpin pasar domestik dalam memproduksi pakaian dalam pria.

Bersama ayahnya, Hanan Supangkat melakukan beberapa gebrakan performa dan meluncurkan produk inovasi baru guna meningkatkan kualitas produk.

Mereka turut memperkenalkan slogan "Rider Living Healthy" untuk memperkuat posisinya di pasar Tanah Air.

Hanan bukan satu-satunya keluarga yang ditarik ke Rider. Sang ayah juga menunjuk putrinya, Yvonne Supangkat yang menduduki kursi direktur keuangan perusahaan untuk memimpin divisi IT.

Baca juga: Firli Tak Kunjung Ditahan meski Berstatus Tersangka sejak 3 Bulan Lalu, Kenapa Begitu?

Mantan Presiden FOCI 2017-2019

Di sisi lain, Hanan sempat menjadi Presiden Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) periode 2017-2019.

Dikutip dari laman Ferrari, FOCI berdiri pada 2002 setelah pembukaan dealer resmi Ferrari di Jakarta.

Hanya dalam beberapa tahun, klub penggemar mobil asal Italia tersebut mengeklaim telah memiliki lebih dari 150 anggota aktif.

Penunjukan Hanan sebagai Presiden FOCI bersamaan dengan agenda pertemuan perdana pada 2017 bertajuk "Ferrari Family Breakfast" di Restoran The View, Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.

Acara yang digelar pada 24 Februari 2017 silam itu dihadiri sekitar 60 orang, ditandai dengan terparkirnya 35 unit Ferrari aneka model dan warna di depan lobi hotel.

Sebelum terpilih sebagai presiden, Hanan menduduki Wakil Presiden FOCI pada periode 2013-2015.

"Suatu kehormatan bagi saya karena telah dipercaya oleh seluruh anggota FOCI yang telah memilih saya sebagai presiden baru, saya berjanji akan bekerja keras membawa FOCI ke level selanjutnya," ujar Hanan dalam sambutannya kala itu, dikutip dari Kompas.com (5/3/2017).

Baca juga: Ironi Firli Bahuri, Siang Terima Penghargaan Kemenkeu, Malam Jadi Tersangka Dugaan Pemerasan SYL

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com