Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Fenomena "Super New Moon" Sebelum 1 Ramadhan 1445 H, Ini Waktu dan Dampaknya

Kompas.com - 07/03/2024, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan akan terjadi fenomena super new moon sebelum 1 Ramadhan 1445 H, tepatnya pada Minggu (10/3/2024).

Adapun, pemerintah baru akan menggelar Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H di Gedung Kemenag, Jakarta pada Minggu sore.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menyampaikan, super new moon dapat disebut juga sebagai fase Bulan baru.

Fenomena tersebut terjadi bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat Bulan ke Bumi. Terjadinya super new moon berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

"Berdasarkan pantauan data level dan prediksi pasang surut banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia," ujar Eko dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Wilayah yang diperkirakan mengalami rob, yakni pesisir Sumatera Utara, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Banten, pesisir Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Sulawesi Utara, dan pesisir Maluku Utara.

Baca juga: 10 Fenomena Langit Maret 2024, Ada Hilal dan Asteroid Melintas Dekat Bumi

Prakiraan waktu rob

Eko menjelaskan, terjadinya rob akibat super new moon dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Di antaranya aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, dan aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Eko menerangkan, potensi rob mulai terjadi pada Sabtu (9/3/2024) hingga Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Kisah Krikalev, Kosmonot Rusia yang Terkatung-katung di Luar Angkasa 311 Hari

Simak lokasi dan waktu potensi terjadinya rob berikut ini:

1. Pesisir Sumatera Utara

  • Pesisir Belawan: 9-15 Maret 2024.

2. Pesisir Kepulauan Riau

  • Pesisir Batam dan Bintan: 9-13 Maret 2024
  • Pesisir Karimun: 9-13 Maret 2024.

3. Pesisir Banten

  • Pesisir barat Banten: 10-16 Maret 2024
  • Pesisir selatan Banten: 10-16 Maret 2024.

4. Pesisir Jawa Tengah

  • Pesisir Kabupaten Brebes, kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Demak: 7-8 Maret 2024.

5. Pesisir Jawa Timur

  • Surabaya Pelabuhan: 8-9 Maret 2024
  • Pesisir Surabaya bagian barat: 6-13 Maret 2024.

6. Pesisir Kalimantan Barat

  • Pesisir Kalimantan barat: 7-8 Maret 2024.

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan 21 Februari 2024, Akankah Suhu Semakin Panas?

7. Pesisir Sulawesi Utara

  • Pesisir utara Kepulauan Sangihe, pesisir Timur Kepulauan Sangihe, pesisir utara Kepulauan Talaud, dan pesisir timur Kepulauan talaud: 7-11 Maret 2024.

8. Pesisir Maluku Utara

  • Pesisir Loloda, pesisir Morotai, dan pesisir Maba: 10-13 Maret 2024.

Proses terjadinya super new moon

Sementara itu, astronom amatir dari The Ekliptika Institute, Marufin Sudibyo menjelaskan, super new moon adalah istilah yang tidak baku.

Ia menyampaikan, istilah baku yang digunakan untuk menyebut super new moon adalah konjungsi Bulan perigean.

Marufin menerangkan, Bulan perigean adalah posisi Bulan ketika berada di titik paling dekat atau perigee dengan Bumi dalam orbit Bulan tersebut.

Bulan yang memiliki orbit lonjong menyebabkan dua titik ekstrem, yakni perigee sebagai titik terdekat ke bumi dan apogee sebagai titik terjauh ke Bumi.

Konjungsi Bulan adalah konjungsi Bulan dan Matahari berupa segarisnya posisi dua obyek ini dalam satu tata koordinat langit.

Marufin menuturkan, super new moon sempat terjadi pada Minggu (11/2/2024), satu hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili.

"Sehingga jarak sudut antara kedua benda langit itu menjadi yang paling kecil. Ini terjadi tiap 29,5 hari sekali (rata-rata) dan kerap disebut bulan baru atau new moon," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Warga Rekam 2 Matahari di Mentawai, Ini Kata BMKG tentang Matahari Kembar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com