Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan Lagu Ini Mampu Kurangi Tingkat Kecemasan hingga 65 Persen

Kompas.com - 05/03/2024, 06:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Para peneliti meyakini, penggunaan teknik seperti ini akan mengaktifkan sistem otak sehingga dapat melepaskan hormon dopamin yang menimbulkan rasa bahagia dan tidak stres.

Baca juga: Lagu Galau Disebut Memberikan Sugesti dan Pengaruhi Dunia Nyata, Ini Penjelasan Pakar

Efek lagu Weightless terhadap kondisi mental

Penelitian yang dilakukan Mindlab International membuktikan, lagu Weightless teruji menumbuhkan rasa relaksasi bagi pendengarnya dibandingkan musik lain.

Ahli saraf dari Inggris, David Lewis-Hodgson melakukan penelitian tersebut dengan meminta partisipan memecahkan teka-teki sulit dalam waktu cepat yang dapat memicu stres.

Ketika mengerjakan teka-teki sulit, mereka akan mendengarkan lagu yang berbeda. Para peneliti kemudian mengukur aktivitas otak dan keadaan fisiologis yang mencakup detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan partisipan penelitian.

Hasilnya, lagu Weightless dapat menurunkan kecemasan keseluruhan partisipan mencapai 65 persen dan menurunkan tingkat fisiologis seseorang sebesar 35 persen.

"Weightless sangat efektif," ujar David, dikutip dari Inc.com.

Studi dari University of Pennsylvania juga menemukan, Weightless bekerja seefektif obat penenang dari dokter dalam menurunkan kecemasan pada pasien pra-operasi.

Bahkan, lagu ini lebih bagus karena tidak menimbulkan efek samping.

Penelitian lain dari University of Nevada juga menemukan bahwa lagu tersebut dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Baca juga: Studi Baru: Minuman Energi Picu ADHD, Kecemasan, dan Depresi pada Anak-anak

Alasan lagu bisa meredakan kecemasan

Profesor musik di Berklee College of Music, Kathleen Howland menyatakan, lagu tersebut mungkin tidak terlalu akurat menurunkan tingkat kecemasan.

Namun, dia mengakui lagu yang dikomposisi dengan baik dapat membantu mengatasi kecemasan dengan sedikit efek negatif.

“Saat kita cemas, fungsi eksekutif kita terganggu dan musik dapat membantu menjinakkan sirkuit yang sangat kuat di otak," jelasnya.

"Kita bisa melihat bagaimana kita bisa memberikan input sensorik yang tepat, untuk mengubah fungsi otak dari respon stres menjadi respon relaksasi,” lanjut dia.

Meski bisa menurunkan tingkat kecemasan seseorang, peneliti memperingatkan agar tidak mendengarkan lagu tersebut saat mengemudi atau dalam situasi yang membahayakan.

Sebab, hal itu akan menimbulkan rasa kantuk bagi pendengarnya.

Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com