Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Buktikan Lagu Ini Mampu Kurangi Tingkat Kecemasan hingga 65 Persen

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seseorang yang mengalami gangguan kecemasan ditandai dengan perasaan cemas berlebihan yang sulit dikendalikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tanpa alasan jelas.

Gangguan kecemasan dapat terjadi akibat keturunan, ketidakseimbangan kimia di otak, stres, perubahan hormon, serta kondisi medis tertentu.

Orang yang mengalami gangguan kecemasan dapat mengatasinya dengan menjalani terapi atau pengobatan. 

Salah satu terapi atau cara untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah mendengarkan lagu-lagu tertentu.

Hal ini juga diungkapkan oleh sebuah studi yang menemukan sebuah lagi terbukti mampu menurunkan tingkat kecemasan.

Lagu penurun kecemasan

Sebuah penelitian yang dilakukan ahli saraf dari Inggris mengungkapkan, terdapat sebuah lagu yang dapat didengarkan untuk menurunkan tingkat kecemasan.

Dalam penelitian itu, lagu Weightless dari band Marconi Union teruji dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan hingga 65 persen.

Karenanya, lagu ini kerap dijuluki sebagai “lagu paling menenangkan di dunia”.

Grup musik Marconi Union bekerja sama dengan terapis suara dari British Academy of Sound Therapy untuk menciptakan lagu Weightless.

Dilansir dari Psychiatrist, lagu Weightless dibuat dengan menggabungkan suara piano, gitar, dan lonceng dengan nyanyian, sehingga menciptakan melodi yang halus.

Untuk menyelaraskan gelombang otak dengan frekuensi lagu, digunakan teknik bernama "entertainment".

Lagu Weightless memiliki kecepatan awal 60 detak per menit (BPM) yang sesuai dengan rata-rata detak jantung istirahat orang dewasa.

Kecepatan lagu tersebut lantas berkurang menjadi 50 BPM untuk memandu detak jantung pendengar menuju kondisi detak jantung yang lebih lambat dan tenang.

Lagu ini juga memasukkan aspek lingkungan berupa suara alam seperti tetesan air dan kicauan burung. Tujuannya untuk memicu respon biofilik atau ketertarikan bawaan manusia terhadap makhluk hidup dan rasa menyatu dengan alam.

Para peneliti meyakini, penggunaan teknik seperti ini akan mengaktifkan sistem otak sehingga dapat melepaskan hormon dopamin yang menimbulkan rasa bahagia dan tidak stres.

Ahli saraf dari Inggris, David Lewis-Hodgson melakukan penelitian tersebut dengan meminta partisipan memecahkan teka-teki sulit dalam waktu cepat yang dapat memicu stres.

Ketika mengerjakan teka-teki sulit, mereka akan mendengarkan lagu yang berbeda. Para peneliti kemudian mengukur aktivitas otak dan keadaan fisiologis yang mencakup detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan partisipan penelitian.

Hasilnya, lagu Weightless dapat menurunkan kecemasan keseluruhan partisipan mencapai 65 persen dan menurunkan tingkat fisiologis seseorang sebesar 35 persen.

"Weightless sangat efektif," ujar David, dikutip dari Inc.com.

Studi dari University of Pennsylvania juga menemukan, Weightless bekerja seefektif obat penenang dari dokter dalam menurunkan kecemasan pada pasien pra-operasi.

Bahkan, lagu ini lebih bagus karena tidak menimbulkan efek samping.

Penelitian lain dari University of Nevada juga menemukan bahwa lagu tersebut dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Alasan lagu bisa meredakan kecemasan

Profesor musik di Berklee College of Music, Kathleen Howland menyatakan, lagu tersebut mungkin tidak terlalu akurat menurunkan tingkat kecemasan.

Namun, dia mengakui lagu yang dikomposisi dengan baik dapat membantu mengatasi kecemasan dengan sedikit efek negatif.

“Saat kita cemas, fungsi eksekutif kita terganggu dan musik dapat membantu menjinakkan sirkuit yang sangat kuat di otak," jelasnya.

"Kita bisa melihat bagaimana kita bisa memberikan input sensorik yang tepat, untuk mengubah fungsi otak dari respon stres menjadi respon relaksasi,” lanjut dia.

Meski bisa menurunkan tingkat kecemasan seseorang, peneliti memperingatkan agar tidak mendengarkan lagu tersebut saat mengemudi atau dalam situasi yang membahayakan.

Sebab, hal itu akan menimbulkan rasa kantuk bagi pendengarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/05/063000665/studi-buktikan-lagu-ini-mampu-kurangi-tingkat-kecemasan-hingga-65-persen

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke