Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merunut Awal Mula Suara PSI yang Tiba-tiba Naik Drastis...

Kompas.com - 04/03/2024, 20:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tiba-tiba naik drastis dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan hasil real count dalam situs Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU), peningkatan suara PSI tampak terjadi mulai pada Kamis (29/2/2024) hingga Sabtu (2/3/2024).

Selama rentang waktu tersebut, suara PSI bertambah sekitar 230.361 suara, dari 2.171.907 pada Kamis menjadi 2.402.268 persen pada Sabtu.

Padahal, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang hasilnya tercatat di Sirekap hanya bertambah 2.240 unit.

Baca juga: Suara PSI Melonjak di Sirekap, Ini Respons KPU dan Grace Natalie

Awal mula suara PSI yang tiba-tiba naik drastis

Real count sementara KPU pada Selasa (27/2/2024) pukul 20.45 WIB menunjukkan, PSI memperoleh suara 2,77 persen dari total suara masuk 65,15 persen di 536.379 TPS.

Dua hari kemudian, pada Kamis pagi pukul 08.30 WIB, perolehan suara partai yang dipimpin oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ini naik menjadi 2,85 persen dari total suara masuk 65,48 persen di 539.054 TPS.

Pada hari berikutnya, Jumat (1/3/2024) pukul 15.00 WIB, suara PSI melonjak menyentuh angka 3,01 persen dari perhitungan suara masuk sebesar 65,65 persen di 540.427 TPS.

Hingga Sabtu pukul 15.30 WIB, Sirekap kembali mencatat kenaikan suara PSI menjadi 3,13 persen suara dari total 65,75 persen suara masuk di 541.298 TPS.

Baca juga: Berpeluang Tak Lolos Parlemen, Minimnya Figur Kunci Dinilai Jadi Penghambat Jokowi Effect di PSI

Pada Senin (4/3/2024) pukul 17.00 WIB, suara PSI tertahan di angka 3,13 persen dari total suara masuk 65,86 persen di 542.154 TPS.

Bukan hanya PSI, kenaikan cukup konstan juga dialami Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) dalam kurun waktu yang sama.

Gelora terpantau mendapatkan 1,06 persen suara pada Selasa lalu. Perolehan tersebut naik pada Kamis menjadi 1,1 persen.

Pada Jumat lalu, suara Gelora kembali naik menjadi 1,35 persen, mencapai 1,43 persen pada Sabtu, serta terus naik hingga angka 1,49 persen pada Senin sore.

Sementara itu, perolehan partai politik peserta pemilu lain tampak fluktuatif seiring data suara yang masuk, dengan kenaikan atau penurunan kurang lebih 0,1 persen suara.

Baca juga: Kata KPU soal Dana Kampanye PSI Sebesar Rp 180.000 yang Disebut Salah Input

Perlu pengawalan saksi dan Bawaslu

Manajer Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil mengungkapkan, kenaikan atau penurunan suara menjadi salah satu tantangan dalam proses rekapitulasi suara berjenjang manual yang dilakukan oleh KPU.

"Problem kita kan memang dalam proses rekapitulasi ini berlangsung berjenjang dan waktunya cukup lama," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com