Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tsutomu Yamaguchi, Diklaim Pria Paling Beruntung Usai Selamat dari Bom Hiroshima-Nagasaki

Kompas.com - 25/02/2024, 11:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Mereka berjalan menuju stasiun dan menaiki kereta untuk berjalan menuju kampung halamannya di Nagasaki.

Sesampainya di Nagasaki pada 8 Agustus 1945, ia berjalan sendiri menuju rumah sakit dengan luka bakar parah dan tak ada yang mengenalinya.

Yamaguchi akhirnya kembali ke rumah dalam keadaan demam dan dibalut perban, bahkan ibunya mengiranya sebagai hantu.

Baca juga: Produser Your Name, Koichiro Ito Ditangkap Polisi Jepang atas Dugaan Kasus Pornografi Anak

Selamat dari bom atom kedua

Pada 9 Agustus 1945, ia bertemu dengan direktur perusahaannya yang meminta laporan lengkap tentang Hiroshima sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Ia menceritakan semua hal terkait kejadian di Hiroshima, tetapi atasannya justru menuduhnya gila.

Sesaat setelah itu, kilatan cahaya tiba-tiba muncul dan membuatnya terjatuh ke tanah akibat gelombang kejut.

Gelombang ini menghancurkan jendela kantor yang menyebabkan pecahan kaca dan puing-puing melayang ke seluruh ruangan.

Setelah itu, ia melarikan diri dari gedung Mitsubishi dan bergegas menuju rumahnya untuk memeriksa istri dan putranya.

Beruntung, istri dan putranya hanya menderita luka ringan setelah serangan bom atom tersebut.

Istri dan bayinya bisa selamat setelah berlindung di dalam terowongan, sesaat setelah melihat kilatan.

Baca juga: 5 Fakta Oppenheimer, Bapak Bom Atom yang Disebut Bodoh oleh Albert Einstein

Mendapat diskriminasi

Para penyintas bom atom menghadapi diskriminasi ekstrem, terutama dalam hal pekerjaan dan perkawinan.

Masyarakat juga tidak diberikan penjelasan mengenai dampak dari radiasi nuklir itu.

Meski secara fisik tampak baik, Yamaguchi kehilangan pendengaran di telinga kiri dan kantung empedunya.

Setelah beberapa tahun, ia juga kerap ditolak bergabung dalam kegiatan sosial untuk kampanye anti-bom.

Setelah kematian putranya karena kanker pada 2005, ia memutuskan untuk berbicara secara terbuka tentang peristiwa dua bom tersebut.

Ia pun akhirnya mendapatkan paspor pertama pada usia 90 tahun dan terbang ke New York untuk berpidato di PBB.

Dia juga menulis surat dan mendapat tanggapan dari mantan Presiden Amerika Barack Obama tentang pelarangan senjata nuklir.

Setelah membagikan kisahnya, ia tampil di film dokumenter Twice Bombed: The Legacy of Tsutomu Yamaguchi pada 2011.

Baca juga: Menteri Pertahanan Jepang Kini Membolehkan Tentaranya Miliki Rambut Panjang, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com