Mereka berjalan menuju stasiun dan menaiki kereta untuk berjalan menuju kampung halamannya di Nagasaki.
Sesampainya di Nagasaki pada 8 Agustus 1945, ia berjalan sendiri menuju rumah sakit dengan luka bakar parah dan tak ada yang mengenalinya.
Yamaguchi akhirnya kembali ke rumah dalam keadaan demam dan dibalut perban, bahkan ibunya mengiranya sebagai hantu.
Baca juga: Produser Your Name, Koichiro Ito Ditangkap Polisi Jepang atas Dugaan Kasus Pornografi Anak
Pada 9 Agustus 1945, ia bertemu dengan direktur perusahaannya yang meminta laporan lengkap tentang Hiroshima sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Ia menceritakan semua hal terkait kejadian di Hiroshima, tetapi atasannya justru menuduhnya gila.
Sesaat setelah itu, kilatan cahaya tiba-tiba muncul dan membuatnya terjatuh ke tanah akibat gelombang kejut.
Gelombang ini menghancurkan jendela kantor yang menyebabkan pecahan kaca dan puing-puing melayang ke seluruh ruangan.
Setelah itu, ia melarikan diri dari gedung Mitsubishi dan bergegas menuju rumahnya untuk memeriksa istri dan putranya.
Beruntung, istri dan putranya hanya menderita luka ringan setelah serangan bom atom tersebut.
Istri dan bayinya bisa selamat setelah berlindung di dalam terowongan, sesaat setelah melihat kilatan.
Baca juga: 5 Fakta Oppenheimer, Bapak Bom Atom yang Disebut Bodoh oleh Albert Einstein
Para penyintas bom atom menghadapi diskriminasi ekstrem, terutama dalam hal pekerjaan dan perkawinan.
Masyarakat juga tidak diberikan penjelasan mengenai dampak dari radiasi nuklir itu.
Meski secara fisik tampak baik, Yamaguchi kehilangan pendengaran di telinga kiri dan kantung empedunya.
Setelah beberapa tahun, ia juga kerap ditolak bergabung dalam kegiatan sosial untuk kampanye anti-bom.
Setelah kematian putranya karena kanker pada 2005, ia memutuskan untuk berbicara secara terbuka tentang peristiwa dua bom tersebut.
Ia pun akhirnya mendapatkan paspor pertama pada usia 90 tahun dan terbang ke New York untuk berpidato di PBB.
Dia juga menulis surat dan mendapat tanggapan dari mantan Presiden Amerika Barack Obama tentang pelarangan senjata nuklir.
Setelah membagikan kisahnya, ia tampil di film dokumenter Twice Bombed: The Legacy of Tsutomu Yamaguchi pada 2011.
Baca juga: Menteri Pertahanan Jepang Kini Membolehkan Tentaranya Miliki Rambut Panjang, Apa Alasannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.