Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Bullying "Geng Tai", Artis VR Ingin Damai dengan Korban

Kompas.com - 24/02/2024, 12:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artis VR akhirnya buka suara soal kasus bullying atau perundungan yang menimpa salah satu siswa di sekolah menengah elite di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Ia angkat bicara sejak kasus tersebut mencuat usai diungkap seorang warganet di media sosial X, pada Senin (19/2/2024).

Perundungan itu dilakukan sekelompok siswa di sekolah setempat yang tergabung dalam "Geng Tai". Salah satu siswa yang terlibat adalah anak VR.

VR mengatakan, anaknya berinisial L (17) masih berstatus sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Ia berharap kasus bullying di sekolah Binus School Serpong dapat diselesaikan secara tuntas dan cepat.

"Ya masih saksi. Masih saksi. Yang penting, saya ingin masalah ini cepat selesai," ujar VR di Polres Tangerang Selatan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Berikut rangkuman fakta terbaru perkembangan kasusnya. 

Baca juga: 5 Fakta Kasus Perundungan Geng Tai Binus School Serpong, Diduga Libatkan Anak Artis VR

1. VR belum tahu status kesiswaan anaknya

Sebelum VR buka suara, beredar kabar bahwa L dikeluarkan oleh pihak sekolah.

Kendati demikian, VR mengaku bahwa ia belum mengetahui status kesiswaan L di sekolah tersebut.

Ia mengatakan, status kesiswaan anaknya di sekolah setempat sedang diproses.

Di hadapan awak media, VR juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah memberikan doa.

"Itu kami belum tahu ya, masih proses juga. Serta terima kasih buat semua teman-teman yang sudah mendoakan juga," tutur VR, Kamis.

Baca juga: Kata Artis VR soal Keterlibatan Anaknya dalam Kasus Dugaan Perundungan Geng Tai

2. VR ingin berdamai

VR mengaku, ia berusaha untuk berdamai dengan pelapor sekaligus korban setelah anaknya terlibat bullying.

Ia mengatakan bahwa dirinya masih berusaha menjalin komunikasi dengan pelapor, tetapi belum mendapatkan jawaban.

Sekali lagi VR menegaskan, ia ingin kasus bullying "Geng Tai" diselesaikan secara cepat.

"Semoga kami bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi dengan pelapor," kata dia, Kamis.

Baca juga: Disuruh Makan Lumpur, Ini Kronologi Bullying Siswa MAN di Medan

3. Polisi periksa 8 orang saksi

Sementara itu, 8 orang telah diperiksa sebagai saksi oleh Polres Tangerang Selatan terkait kasus bullying "Geng Tai".

Kasi Humas Polres Tangerang Selatan AKP Wendi mengatakan, pemeriksaan didampingi oleh kuasa hukum, perwakilan dari Bapas dan dinas sosial, dan orangtua.

Diberitakan oleh Kompas.com, Kamis, kasus bullying di sekolah tersebut tengah didalami oleh polisi melalui keterangan para saksi.

Pemeriksaan terhadap saksi juga dilakukan secara bertahap dan bergantian.

Baca juga: UIN Jambi Bantah Mahasiswa Korban Bullying Minta Maaf, Kampus: Hanya Membuat Video Klarifikasi

4. Siswa yang menonton bullying disanksi

Humas Binus School Serpong yang menjadi tempat menimba ilmu sejumlah pelaku dan korban bullying, Haris Suhendra menyatakan, siswa lain yang menyaksikan bullying telah dijatuhi sanksi disiplin keras.

Hal tersebut berlaku bagi siswa yang menonton peristiwa tersebut tanpa melakukan pertolongan atau mencegah.

"Kejadian ini sangat berat bagi korban dan orangtua korban, dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah," katanya dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Haris menyampaikan, pihak sekolah telah menjalankan investigasi secara intensif terkait bullying yang dilakukan siswanya.

Berbeda dengan pernyataan VR, Haris menegaskan bahwa siswa yang terlibat perundungan sudah tidak menjadi bagian dari sekolahnya.

Pihak sekolah, lanjut Haris, selalu menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.

"Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah," ujar Haris.

Baca juga: Ramai soal KPAI Disebut Selalu Melindungi Pelaku Bullying, Ini Penjelasan KPAI

5. Korban alami trauma

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Tangerang Selatan Tri Purwanto mengatakan, korban bullying "Geng Tai" mengalami trauma.

Ia menyampaikan, korban sudah menjalani pemeriksaan psikologis yang dilakukan di kantor Unit UPTD PPA Tangerang Selatan.

Tri menyebutkan bahwa trauma yang dialami korban cukup berat. Hal ini membuat korban takut untuk bertemu dengan orang lain.

Tak hanya itu, korban juga semakin trauma ketika mengetahui rekaman video perundungan yang menimpanya tersebar.

Korban masih memerlukan pendampingan UPTD PPA Tangerang Selatan.

"Memang pascakejadian (perundungan) itu dia tidak mau keluar rumah," ucap Tri dikutip dari Kompas.com, Kamis.

(Sumber: Kompas.com/Rizky Syahrial, Sandra Desi Caesaria | Editor: Irfan Maullana, Mahar Prastiwi, Abdul Haris Maulana).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com